Ada
beberapa Klasifikasi ISPA yaitu:
Klasifikasi ISPA menurut Depkes RI
(2002)
ISPA ringan
Seseorang
yang menderita ISPA ringan apabila ditemukan gejala batukpilek dan sesak.
ISPA sedang
ISPA
sedang apabila timbul gejala gejala sesak napas, suhu tubuh lebihdari 39 0 C
dan bila bernapas mengeluarkan suara seperti mengorok.
ISPA berat
Gejala
meliputi : kesadaran menurun, nadi cepat atau tidak teraba, nafsumakan menurun,
bibir dan ujung nadi membiru (sianosis) dan gelisah
Klasifikasi Berdasarkan Lokasi
Anatomi
Infeksi Saluran Pernafasan atas Akut
(ISPaA)
Infeksi
yang menyerang hidung sampai bagian faring, seperti pilek, sinusitis, otitis
media (infeksi pada telinga tengah), dan faringitis (infeksi pada tenggorokan).
Infeksi Saluran Pernafasan bawah
Akut (ISPbA)
Infeksi
yang menyerang mulai dari bagian epiglotis atau laring sampai dengan alveoli,
dinamakan sesuai dengan organ saluran nafas, seperti epiglotitis, laringitis, laringotrakeitis,
bronkitis, bronkiolitis, dan pneumonia.
Klasifikasi ISPA Pada Batita19
Pneumonia sangat berat: batuk atau kesulitan bernafas yang
disertai dengan sianosis sentral, tidak dapat minum, adanya penarikan dinding
dada, anak kejang dan sulit dibangunkan.
Pneumonia berat: batuk atau kesulitan bernafas dan penarikan
dinding dada, tetapi tidak disertai sianosis sentral dan dapat minum.
Pneumonia: batuk (atau kesulitan bernafas)
dan pernafasan cepat tanpa penarikan dinding dada. Pernafasan cepat adalah 40
kali per menit atau lebih pada usia 12 bulan hingga 5 tahun.
Bukan pneumonia (batuk pilek biasa): batuk (atau kesulitan bernafas)
tanpa pernafasan cepat atau penarikan dinding dada