Klasifikasi
demensia menurut Sjahrir,1999
Demensia
terbagi atas 2 dimensi:
Menurut umur; terbagi atas:
- Demensia senilis onset > 65 tahun
- Demensia presenilis < 65 tahun
Menurut level kortikal:
- Demensia kortikal
- Demensia subkortikal
Klasifikasi lain yang
berdasarkan korelasi gejala klinik dengan patologi-anatomisnya
- Anterior : Frontal premotor cortex : Perubahan behavior, kehilangan kontrol, anti sosial, reaksi lambat.
- Posterior: lobus parietal dan temporal : Gangguan kognitif: memori dan bahasa, akan tetapi behaviour relatif baik.
- Subkortikal: apatis, forgetful, lamban, adanya gangguan gerak.
- Kortikal: gangguan fungsi luhur; afasia, agnosia, apraksia.
Menurut
perjalanan penyakit :
- Reversibel
- Ireversibel (Normal pressure hydrocephalus, subdural hematoma, vit B Defisiensi, Hipotiroidisma, intoxikasi Pb.
Menurut kerusakan struktur
otak :
- Tipe Alzheimer
- Tipe non-Alzheimer
- Demensia vaskular
- Demensia Jisim Lewy (Lewy Body dementia)
- Demensia Lobus frontal-temporal
- Demensia terkait dengan SIDA(HIV-AIDS)
- Morbus Parkinson
- Morbus Huntington
- Morbus Pick
- Morbus Jakob-Creutzfeldt
- Sindrom Gerstmann-Sträussler-Scheinker
- Prion disease
- Palsi Supranuklear progresif
- Multiple sklerosis
- Neurosifilis
Menurut sifat klinis:
- Demensia proprius
- Pseudo-demensia