Ada beberapa Karakteristik Khas Pada Penderita
Anoreksia dan Bulimia. Orang yang sedang memasuki tahap menjadi anoreksia
memperlihatkan beberapa tanda peringatan yang penting. Tanda pertama yaitu
berdiet menjadi salah satu fokus pada hidupnya. Fokus ini seringkali memicu
terbentuknya persepsi diri yang negatif dan kebiasaan makan yang abnormal.
Contohnya: membelah kacang menjadi setengahnya sebelum memakannya dan atau
menyebarkan makanan di sekeliling piring makannya agar telihat banyak. Saat
penyimpangan mulai bertambah parah, makanan dibagi menjadi makan yang aman dan
tidak aman dengan jumlah makan yang aman menjadi sangat sedikit. Lambat laun
penderita anoreksia menjadi lekas marah, menunjukkan sikap permusuhan dan mulai
menarik diri dari keluarga dan teman-temannya. Penderita anoreksia juga merasa
bahwa diri mereka rasional sedangkan orang lain tidak rasional. Mereka juga cenderung
terlalu mengkritisi diri mereka sendiri dan orang lain. Tidak ada yang
memuaskan karena semua harus sempurna. Hidup menjadi selalu suram, tidak bermakna
dan tidak ada harapan. Seiring dengan memburuknya penyimpangan, tingkat stress
juga meningkat, terjadinya gangguan tidur dan timbul perasaan depresi. Pada
akhirnya, penderita anoreksia mengkonsumsi makanan dengan jumlah yang sangat
sedikit, 300-600 kkal/hari (Wardlaw dan Kessel, 2002).
Tiemeyer (2007) juga menyebutkan bahwa mereka
yang berjuang dengananoreksia seringkali terseret ke dalam sebuah bentuk
isolasi. Hal ini karena mereka membiarkan persahabatannya melemah atau malah
berakhir sama sekali. Isolasi seringkali berawal dari waktu-waktu yang melibatkan
makanan. Bagi penderita anoreksia, waktu makan dengan keluarga atau teman
menimbulkan risiko untuk dilihat atau dinasihati bahwa ia harus makan lebih
banyak. Waktu makan menjadi saat yang paling tidak menyenangkan karena ia harus
tampak senormal mungkin. Sehingga secara perlahan ia mulai menarik diri untuk mengikuti
waktu-waktu tersebut. Seiring dengan meningkatnya stress, penderita anoreksia
juga seringkali mempraktikan perilaku menyakiti diri. Dua puluh lima persen
orang yang mengalami penyimpangan perilaku makan melakukan hal tersebut
(Sansone, Levitt dan Sansone dalam Tiemeyer, 2007). Perilaku menyakiti diri
yang paling dikenal yaitu menyakiti diri dengan memotong menggunakan benda
tajam seperti silet, pisau, gunting atau benda lainnya. Kebanyakan penderita
yang melakukan hal tersebut beralasan untuk menghilangkan stress yang mereka
rasakan. Hal penting yang harus diingat adalah mereka melakukannya tidak untuk
mendapatkan perhatian orang lain. Kebanyakan dari mereka akan merasa malu jika
perilaku mereka tersebut diketahui oleh orang lain. Selain itu, mereka yang
menyakiti diri sendiri jarang sekali melakukan bunuh diri. Menyakiti diri
adalah cara untuk melalui sebuah hari yang penuh dengan tekanan (Tiemeyer,
2007).
Lain anoreksia lain pula penderita bulimia. Penderita
bulimia cenderung lari kepada makanan saat berhadapan dengan situasi kritis.
Selain itu, penderita bulimia juga menyadari bahwa perilaku mereka tidaklah
normal. Mereka juga seringkali memiliki rasa percaya diri yang sangat rendah
dan merasa tertekan atau depresi. Penderita bulimia cenderung untuk bertindak
impulsif, yang bisa dimanifestaikan dengan mencuri, penyalahgunaan obat-obatan
atau alkohol, mutilasi atau bunuh diri. Banyak orang dengan perilaku bulimik
seringkali tidak terdiagnosis. Hal ini karena penderita bulimia cenderung hidup
dengan kerahasiaan unuk menyambunyikan perilaku makan mereka yang abnormal.
Diantara penderita bulimia, peraturan yang rumit tentang makanan seringkali
mereka ciptakan seperti menghindari semua cemilan. Mengkonsumsi sebuah donat
atau kue dapat menyebabkan penderita bulimia merasa telah melanggar peraturannya.
Maka makanan tersebut harus dihilangkan. Biasanya perasaan ini akan memicu
orang tersebut menjadi makan secara berlebihan. Hal ini karena sejumlah besar makanan
akan lebih mudah dimuntahkan daripada hanya sepotong kue (Wardlaw dan Kessel,
2002).
Pada umumnya penderita bulimia lebih suka
mengkonsumsi kue, es krim dan makanan tinggi karbohidrat sejenisnya saat
episode binge karena makanan ini relatif lebih mudah dikeluarkan dengan
dimuntahkan kembali. Pada awal onset bulimia, penderita seringkali memicu agar
dia muntah dengan memasukkan jari mereka jauh ke dalam mulut. Jika tidak
hati-hati mereka bisa saja mengigit jari tersebut. Jika ini terjadi, maka akan
terdapat bekas gigitan pada jari tangan mereka. Tanda ini seringkali dijadikan
karakteristik khas bagi penderita bulimia. Perilaku kompensasi lainnya yaiu
hipergymnasia dengan kata lain latihan fisik yang berlebihan untuk menghabiskan
sejumlah besar energi. Mereka akan melakukan hitung-hitungan berapa jumlah
energi yang telah dikonsumsi. Maka sejumlah itu pula-lah meraka akan melakukan
latihan fisik guna meniadakan asupan energi tersebut. Orang dengan bulimia
nervosa tidaklah bangga dengan perilaku mereka. Setelah makan berlebihan, biasanya
mereka merasa bersalah dan depresi. Sejalan dengan waktu, mereka menjadi rendah
diri dan merasa tidak ada harapan dengan situasi yang mereka alami tersebut
(Wardlaw dan Kessel, 2002)
Menurut Guthrie (1989), terdapat beberapa tanda
peringatan dan karaktersitik yang khas yang dapat membedakan penderita anoreksia
dan penderita bulimia. Tanda-tanda tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah
ini.
Tabel Karakteristik Khas Pada Penderita
Anoreksia dan Bulimia (Guthrie, 1989)
Anoreksia
Nervosa
|
Bulimia Nervosa
|
Menjauhi
makanan
|
Makan
untuk menanggulangi masalah
|
Introvert
|
Ekstrovert
|
Menjauhi
keakraban
|
Mencari
keakraban
|
Meniadakan
peran dalam hal yang berhubungan dengan wanita.
|
Menginginkan
berperan dalam hal yang berhubungan dengan wanita.
|
Memelihara
kontrol diri yang ketat/perfeksionis.
|
Lepas
kendali (mencuri, menggunakan obatobatan, bertindak sembarangan).
|
Adanya
penyimpangan pada citra tubuh
|
Penyimpangan
citra tubuh yang jarang
|
Menyangkal
bahwa ia sakit.
|
Menyadari
bahwa dirinya sakit.
|
Penurunan
berat badan yang abnormal dan signifikan sebanyak 25% atau lebih tanpa ada
indikasi medis yang jelas.
|
Berat
badannya berkisar antara 10-15 pon di atas atau di bawah berat badan normal.
|
Mengurangi
asupan makanan, menyangkal rasa laparnya dan penurunan dalam konsumsi makanan
yang mengandung lemak.
|
Memperlihatkan
perhatian pada berat badannya dan berusaha untuk mengontrol berat badannya
dengan berdiet, perilakumuntah atau penyalahgunaan laksatif atau diuresis.
|
Memperpanjang
durasi latihan fisik/olahraga walaupun sudah kelelahan
|
Pola
makan berubah-ubah antara makan berlebihan dengan berpuasa.
|
Pola
yang aneh ketika berhadapan dengan makanan.
|
Kebanyakan
dari mereka merahasiakan tentang perilaku binge dan muntahnya
|
Amenorrhea
pada wanita
|
Asupan
makanan selama periode binge mengandung kalori yang tinggi.
|
Beberapa
memperlihatkan episode bulimik (makan berlebihan/binge-eating diikuti dengan
perilaku muntah atau penyalahgunaan laksatif).
|
Perasaan
depresi mungkin timbul.
|
Adanya
gejala dari ketidakseimbangan elektrolit, anemia, difungsi hormon dan
imunitas.
|
|
Kematian
akibat kelaparan, hipotermia atau kegagalan jantung.
|
Kematian
akibat hipokalemia (kadar kalium darah yang rendah) dan bunuh diri.
|