Dalam masyarakat ada hubungan sosial akomodasi dan
kita mungkin menemukan ada kebiasaan-kebiasaan suatu kelompok manusia yang mana
kebiasaan tersebut tidak sesuai dengan norma kelompok masyarakat besar yang
mereka tempati. Demi mempertahankan
keharmonisan dan menghindari konflik, maka masyarakat tersebut melakukan
usaha adaptasi, atau penyesuaian diri dengan masyarakat besar yang mereka
tempati. Kemudian, dengan usaha tersebut, maka muncul sebuah kondisi baru,
sebagai hasi dari usaha penyesuaian diri tersebut. Kondisi tersebut bisa kita
sebut sebagai sebuah keseimbangan dari norma-norma yang ada.
Nah, penyesuaian diri tersebut bisa kita sebu
sebagai akomodasi. Istilah akomodasi digunakan dalam dua arti, yaitu (1)sebagai suatu
keadaan, (2)suatu
proses.
Menurut Soerjono Soekanto, sebagai suatu keadaan,
akomodasi berarti adanya kenyataan suatu keseimbangan (equilibrium) hubungan
antar individu atau kelompok dalam berinteraksi sehubungan dengan norma-norma
sosial dan kebudayaan yang berlaku. Sebagai suatu proses, akomodasi berarti
sebagai usaha manusia untuk meredakan atau menghindari konflik dalam rangka
mencapai kestabilan. Sedangkan menurut Gillin and Gillin, akomodasi adalah suatu
proses dalam hubungan-hubungan sosial yang mengarah kepada adaptasi sehingga
antar individu atau kelompok terjadi hubungan saling menyesuaikan untuk
mengatasi ketegangan-ketegangan.
Secara sosiologis, tujuan akomodasi adalah :
- Untuk mengurangi konflik yang timbul akibat adanya perbedaan atau paham
- Mencegah meledaknya konflik yang lebih besar
- Meningkatkan kerjasama antar kelompok
- Mengusahakan peleburan antar kelompok yang terpisah
Ada beberapa bentuk akomodasi, di antaranya:
- Koersi (Coercion)
- Kompromi (Compromize)
- Arbitrasi (Arbitration)
- Mediasi (Mediation)
- Konsiliasi (Conciliation
- Toleransi (Tolerance)
- Stalemate
- Pengadilan (Adjuction)
Tags
Dinamika Sosial