Karena agama di lihat sebagai gejala sosial yang
dicerminkan oleh adanya interaksi sosial yang dilakukan oleh para penganutnya,
maka agama mempunyai berbagai fungsi, yaitu:
Fungsi solidaritas sosial
Agama berfungsi sebagai perekat sosial dengan menghimpun para pemeluknya
untuk secara teratur melakukan berbagai ritual yang sama dan melengkapi mereka
dengan nilai-nilai yang sama yang di atasnya di bangun suatu komunitas yang sama.
Fungsi pemberian makna hidup
Agama menawarkan suatu theodicy yang mampu memberikan terhadap
persoalan-persoalan ultimate dan eternal yang di hadapi manusia mengenai
keberadaan dunia ini. Dengan fungsi ini, Agama mengajarkan bahwa hiruk- pikuk kehidupan
di Dunia ini mempunyai arti yang lebih panjang dan lebih dalam dari batas waktu
kehidupan di Dunia sendiri, karena adanya kelanjutan hidup di akhirat kelak.
Fungsi kontrol sosial
Nilai-nilai dan norma-norma yang penting dalam masyarakat di pandang
mempunyai daya paksa yang lebih kuat dan lebih dalam apabila juga di sebut dalam
kitab-kitab suci Agama. Dengan fungsi ini, bagi pemeluk suatu Agama maka nilai
dan norma agamanya itu akan di bantu memelihara kontrol sosial dengan mengendalikan
tingkah laku pemeluknya.
Fungsi perubahan sosial
Agama memberikan inspirasi dan memudahkan jalan terjadinya perubahan
sosial. Agama memberikan inspirasi dan memudahkan jalan terjadinya perubahan
sosial. Nilai-nilai agama memberikan standarisasi moral mengenai bagaimana sejumlah
pengaturan masyarakat yang ada itu harus diukur dan bagaimana seharusnya.
Fungsi dukungan Psikologi
Agama memberikan dukungan psikologis kepada pemeluknya ketika ia
menghadapi cobaan atau goncangan hidup. Pada saat-saat goncang seperti kematian
anggota keluarganya, agama menawarkan sejumlah aturan dan prosedur yang sanggup
menstabilisasikan kehidupan jiwanya. Bukan hanya dalam sosial kematian dan
kesedihan, dalam siklus kehidupan lainnya pun yang lebih menggembirakan seperti
kelahiran, dan perkawinan, agama menawarkan cara imbang dalam menghadapinya.
Tags
Dinamika Sosial