Memilih Kedelai
Tahu
yang memiliki kualitas yang baik berasal dari kedelai yang berkualitas baik
juga dan sebaliknya. Kedelai haruslah bersih, biji berukuran besar, kulitnya
halus dan bebas dari benda asing seperti kerikil, daun kering dan lainnya.
Biasanya pengusaha menggunakan kedelai impor karena kualitasnya yang lebih baik
dari kedelai lokal terutama dalam hal kebersihan.
Mencuci dan Merendam Kedelai
Biji
kedelai yang telah disortir kemudian dibersihkan lagi agar benar-benar bersih
dari benda asing. Setelah itu, kedelai direndam dalam bak atau tangki air. Perendaman
dilakukan selama 8 - 12 jam atau semalam namun perendaman dapat dipercepat
menjadi 1 - 2 jam jika menggunakan air yang bersuhu 55ºC. Perendaman ini akan
membuat kedelai menjadi lebih lunak untuk digiling dan menjadi mekar sehingga
kulitnya mudah dilepas. Perendaman harus diperhatikan dengan baik agar semua
kedelai benar-benar terendam sehingga memudahkan dalam penggilingan.
Menggiling Kedelai
Kedelai
yang lunak tersebut kemudian digiling sampai menjadi bubur. Kedelai tersebut
dimasukkan kedalam mesin penggiling dan diberi air panas sedikit demi sedikit.
Tujuan dari penambahan air panas ini adalah untuk mengaktifkan enzim lipoksigenase
dalam kedelai yang menyebabkan bau. Setelah digiling hingga menjadi
bubur kemudian bubur terebut ditampung dalam wadah logam antikarat atau tong
penampung.
Pendidihan Bubur Kedelai
Kedelai
yang telah menjadi bubur kemudian didihkan dalam air panas. Selama pendidihan
dilakukan keadaan api haruslah diperhatikan agar api tetap besar dan stabil.
Bubur yang didihkan tersebut akan membentuk busa dan busa akan naik ke atas
bahkan melewati batas wadah yang digunakan. Sehingga bubur tersebut harus
diaduk-aduk agar busa tersebut kembali turun. Pengadukan tidak perlu terlalu
lama agar hasilnya tidak rusak, biasanya pendidihan dilakukan selama 15 - 30
menit.
Penyaringan
Bubur
yang masih dalam keadaan panas tersebut setelah dididihkan segera diturunkan
untuk disaring. Proses bisa dilakukan dengan alat penyaring seperti kain belacu
atau mori kasar yang telah diletakkan pada wadah bambu. Wadah bambu ini ditaruh
terbalik menutup mulut tong kayu agar dapat menahan bubur panas pada saringan.
Kemudian bubur yang ada dalam kain tersebut diperas hingga air yang terdapat
dalam bubur terperas. Kemudian ampasnya tersebut dapat diperas lagi dengan air
panas sampai ampas tersebut tidak mengandung sari kedelai lagi (air sudah
menjadi bening). Kemudian ampas tahu tersebut dapat dipindahkan dan dijadikan
sebagai makanan ternak.
Pengumpalan dan Pengendapan
Sari
kedelai yang dihasilkan kemudian digumpalkan dengan larutan sioko yang telah diendapkan selama satu
malam. Dosis sioko yang dipakai yaitu 5-10 gram sioko per
400-800 ml air. Pengumpalan ini dilakukan pada suhu berkisar 70-90ºC dan terus
diaduk-aduk dengan arah yang sama. Pengadukan berhenti saat tahu sudah
mengumpal. Setelah itu dilakukan pengendapan agar memudahkan pemisahan antara
air tahu (whey) dengan bubur tahu.
Pencetakan
Tahu
yang telah diendapkan tersebut harus dipisahkan air asamnya (whey) yang
terbentuk dari gumpalan protein yang ada dibawahnya. Air asam tersebut masih
dapat dipakai lagi. Sebelum endapan tahu dituangkan, sediakan kain belacu sebagai
alas. Kemudian tuang endapan tahu tersebut dan kain belacu tersebut dilipat
bagian atasnya. Pada bagian atas kain diletakkan papan penutup atau pemberat
yang akan menekan adonan tahu tersebut hingga air tahu yang masih tercampur
habis. Pengepakan ini dilakukan sekitar satu menit atau hingga tahu menjadi
padat dan air yang tercampur habis. Tahu yang telah tercetak dapat dipotong
sesuai dengan selera yang diinginkan.
Tags
Gizi dan Nutrisi
Artikel yang sangat menarik dan bermanfaat. Di balik teksturnya yang lembut dan lezat, ternyata ada beragam manfaat tahu bagi kesehatan tubuh. Saya memiliki artikel terkait, silahkan kunjungi web berikut
BalasHapushttps://ners.unair.ac.id/site/lihat/read/1192/kenali-manfaat-tahu