Ampas Tahu merupakan limbah padat yang
diperoleh dari proses pembuatan tahu dari kedelai . Sedangkan yang dibuat tahu adalah
cairan atau susu kedelai yang lolos dari kain saring.
Ditinjau dari komposisi kimianya ampas tahu
dapat digunakan sebagai sumber protein. kandungan protein dan lemak pada ampas tahu
yang cukup tinggi namun kandungan tersebut berbeda tiap tempat dan cara
pemprosesannya. Terdapat laporan bahwa kandungan ampas tahu yaitu protein
8,66%; lemak 3,79%; air 51,63% dan abu 1,21%, maka sangat memungkinkan ampas
tahu dapat diolah menjadi bahan makanan ternak (Dinas Peternakan Provinsi Jawa
Timur, 2011).
Ampas tahu yang merupakan limbah industri
tahu memiliki kelebihan, yaitu kandungan protein yang cukup tinggi. Ampas tahu memiliki
kelemahan sebagai bahan pakan yaitu kandungan serat kasar dan air yang tinggi.
Kandungan serat kasar yang tinggi menyulitkan bahan pakan tersebut untuk
dicerna itik dan kandungan air yang tinggi dapat menyebabkan daya simpannya
menjadi lebih pendek (Masturi et al., 1992 dan Mahfudz et al., 2000).
Ampas Tahu adalah sisa barang yang telah
diambil sarinya atau patinya atau limbah industri pangan yang telah diambil
sarinya melalui proses pengolahan secara basah seperti ampas kecap,ampas tahu,
ampas bir, dan ampas ubi kayu. Masyarakat kita umumnya ampas tahu tersebut
digunakan sebagai pakan ternak dan sebagian dipakai sebagai bahan dasar
pembuataan tempe gembus.
Ampas
Tahu merupakan limbah dari proses pembuatan tahu, yang banyak terdapat di
Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. Oleh karena itu untuk menghasilkan ampas
tahu tidak terlepas dari proses pembuatan tahu. menjadi bahan baku pakan, ampas
tahu bisa langsung diberikan pada ikan dengan tambahan sedikit ikan asin, atau
dapat juga diolah lebih dulu menjadi tepung dengan mengeringkannya dalam
oven/dijemur lalu digiling.
Tags
Gizi dan Nutrisi