Tahukan anda, usai saya membaca kisah"26 langkah! Kisah anak yang mencoba menghafal quran" ini, malam itu nyaris saya tidak bisa tidur, saya berusaha memurojaah bacaan Quran yang tak
seberapa hafalannya? Kisah ini saya dapati di catatan facebook seorang akhwat
beberapa bulan lalu. Kisah ini saya tulis agar semangat saya untuk menghafal
quran bisa timbul kembali, ya mulai saat di bulan yang barokah ini,. Bulan ramadhan.
“Suamiku dengar, saya punya kisah
luarbiasa!”
Suatu saat nanti kisah ini akan
langsung menjadi sarapan nasehat pagi untuk anak-anak saya tercinta, yang akan mendengarkan
dengan mulut terngaga.
Anda mau mendengarnya juga?
Kisah Mimpi
Ibnu Khaldun pernah menuliskan dalam
Muqoddimah, bahwa mimpi yang tetap teringat hingga saat kita terbangun, adalah
ilham dari Allah. Maka, suatu ketika saat mengajar di SDIT Al Uswah Surabaya,
saya meminta anak-anak menulis tentang apa isi mimpi mereka di malam hari, yang
paling mengesankan. Mimpi adalah salah satu sumber inspirasi, seperti seorang
penulis bernama Robin Hemley.
Kisah-kisah anak-anak tersebut lucu, membuat
tertawa, membuat teriris, mencengangkan, dan tentu ada yang menghentak.
Inilah salah satu kisah dari sekian banyak
kisah anak-anak yang bercita-cita menjadi penghafal Quran. Kisahnya, saya
tuliskan ulang, insyaAllah semirip kisah yang dituliskan siswi tersebut.
“Suatu ketika aku bermimpi masuk surga.
Kenapa aku bermimpi itu surga? Sebab tempatnya indah sekali, mengalahkan
Wonderful Sea, Raja Ampat yang aku ingin sekali pergi kesana.
Sejenak aku melihat ayah bundaku memakai
mahkota indaaaah sekali. Mahkota bertabur permata, dengan mutu manikam terbaik
yang ada di dunia.
Lalu aku melihat ruangan sangat luas, tanpa
lampu, penuh berlimpah cahaya dan tak ada lalat J.
Mahkota itu disana! Mahkota indah itu, yang
berkilauan emas permata. Ah, aku ingin mahkota itu ada di kepala ayah bundaku.
Setiap orang, pasti ingin memilikinya. Setiap orang, pasti ingin mengenakannya
walau hanya 1 menit saja!
Maka, aku berlari menghampirinya.
Langkah pertama, duh , suliiiit dan berat
nian.
Langkah ke-2 dan ke-3, sangat ringan dan
cepat.
Langkah ke-4 terseok, terguncang, dan lalu
aku terbangun.
Entah mengapa, seperti ada ilham…
…26 langkah lagi.
Maka saat terbangun, sholat shubuh, mimpi itu
terus menguntit.
Apa itu langkah ke satu?
Ke2? Ke3?
26?
Angka apa itu?
Dan tiba-tiba aku tersadar…aha!
Aku telah menghafal juz 30,29,28 dan saat ini
sedang menyelesaikan juz 1. Jadi, ternyata aku butuh 26 langkah lagi untuk
meraih mahkota itu bagi ayah bundaku!”
Subhanallah.
Malam hari, saat saya menulis kompilasi
cerita itu untuk Antologi anak al Uswah, mata berkaca-kaca.
Bila, tulisan Ibnu Khaldun itu benar adanya,
bahwa tafsir mimpi yang jelas tetap teringat hingga mata terbuka, berarti mimpi
itu adalah ilham. Mimpi seorang anak yang tengah berjuang menghafal Quran,
boleh jadi ilham Allah untuknya.
Saya, anda, kurang berapa langkah lagi untuk
menggapai mahkota itu?
(Masih ingatkah hadits Rasulullah Saw yang
intinya bahwa derajat seseorang di surga tergantung kedekatannya dengan Quran,
dan seorang anak yang menghafal Quran maka kelak ia akan memakaikan mahkota
indah di kepala orangtuanya?)
Tags
Islam