Dengan demikian penerapan suatu teknik harus mempertimbangkan
keadaan supervisor, orang yang disupervisi, fasilitas-fasilitas pendukung dan
berbagai hal yang terkait. Efektivitas supervise tidak ditentuakn oleh banyak
atau sedikitnya jenis dan teknik yang diterapkan, namun ditentukan oleh
ketepatan jenis teknik yang dipergunakan. Banyak teknik supervise pendidikan
yang dikemukakan oleh para ahli. Namun menurut Neagly dan Evans, macam-macam
teknik supervise yang banyak ragamnya dibagi menjadi dua bagian besar yakni “
individual techniques and group techniques”.
Teknik yang bersifat individual
(individual Techniques)
Yakni teknik yang cara komunikasinya bersifat perorangan,
maksudnya supervisor menghadapi seorang yang disupervisi dalam suatu jenis
supervisi secara individual. Adapun yang termasuk dalam teknik ini adalah:
Kunjungan kelas (classroom visitation)
Yaitu kunjungan yang dilakukan oleh
supervisor ke ruangan kelas di mana guru sedang mengajar. Ia meninjau suasana
belajar mengajar di kelas itu. Kunjungan kelas ini dapat juga berarti
“observasi kelas” karena supervisor mengadakan observasi kegiatan belajar
mengajar di kelas.
Dengan kunjungan kelas ini supervisor
mengetahui sacara langsung pelaksanaan proses belajar mengajar. Jenis-jenis
kunjungan kelas yaitu:
- Kunjungan dengan pemberitahuan (announced visitation). Yakni kunjungan yang berdasarkan jadwal supervisor dan telah diberitahukan sebelumnya.
- Kunjungan tanpa pemberitahukan sebelumnya (unannounced visitation). Yakni kunjungan supervisor ke kelas sementara guru mengajar tanpa ada pemberitahuan sebelumnya.
- Kunjungan atas dasar undangan guru (visit upon invitation). Yakni seorang guru mengundang supervisor untuk mengunjungi kelasnya pada saat ia mengajar.
Dari berbagai jenis kunjungan kelas
tersebut pelaksanaannya disesuaikan dengan kondisi bagaimana supervise akan
dilaksanakan.
Pertemuan pribadi (individual converence)
Banyak istilah yang dipakai dalam
pertemuan pribadi ini yakni “pertemuan empat mata”, “pertemuan supervisi”,
“Supervisor Converence” dan “personal conference”. Namun yang dimaksud adalah
sama yaitu pertemuan secara pribadi antara supervisor dengan supervisee baik
secara formal maupun tidak.
Adapun jenis-jenis pertemuan pribadi
menuut George Kyte, ialah:
- Pertemuan pribadi setelah kunjungan kelas.
- Pertemuan pribadi melalui percakapan sehari-hari.
Dari pertemuan-pertemuan pribadi tersebut
diharapkan lebih mengetahui secara mendalam berbagai informasi ang diperlukan.
Menilai diri sendiri (self evaluation)
Menilai diri sendiri (self evaluation)
yakni kegiatan supervisi yang obyek dan subyeknya adalah supevisee sendiri,
yaitu dengan mengadakan penilaian terhadap proses pengajaran yang telah
dilangsungkan. Penilaian tersebut didsarkan pada suatu criteria ideal dari
setiap pengajaran.
Kegiatan ini sangat penting pula bagi
guru dalam kelanjutan pengembangn proses pengajarannya. Adapun alat yang dapat
digunakan dalam menilai diri sendiri ini adalah:
- Membuat daftar pertanyaan kepada murid untuk menilai pekerjaan atau aktivitas guru.
- Menganalisa hasil test terhadap unit-unit kerja.
- Mencatat aktivitas murid dalam suatu catatan, baik mereka bekerja secara kelompok maupun secara perorangan.
Dari self
evaluation ini dapat diketahui bahwa guru yang bersangkutan telah memiliki
kesadaran yang tinggi akan pentingnya pengembangan pribadinya, hal ini menjadi penilaian
tersendiri bagi supervisor.
Teknik yang bersifat kelompok (group
techniques)
Teknik
ini dilaksanakan dengan jalan supervisor dan sejumlah guru berada dalam satu
kelompok. Adapun pelaksanaannya biasanya digunakan pada:
Orientasi bagi guru-guru baru
(orientation for new teachers)
Yang dimaksud adalah suatu upaya yang
bertujuan mengantarkan guru untuk memasuki suasana kerja yang baru. Sebelum
seorang guru melaksanakan tugasnya secara intensif, perlu diberi kesempatan
kepada mereka untuk melakukan penyesuaian diri dalam rangka mengenal dan
memahami tugas-tugas yang akan dikerjakan.
Orientasi ini penting mengingat tidak
semua guru dapat dengan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Orientasi
ini diberlakukan pada guru yang baru pindah dari desa ke kota atau sebaliknya,
seorang guru yang baru lulus studinya dan sebagainya.
Rapat guru (teacher meeting)
Rapat guru berfungsi “sebagai suatu wadah
untuk menyelesaikan masalah-masalah sekolah secara demokratis, dengan mengikut
sertakan semua potensi personil yang ada”. Rapat guru ini bisa dilakukan baik
secara rutin maupun berkala.
Pendidikan dalam jabatan (in service
training)
Istilah lain yang digunakan adalah Up
Grading, pelatihan, kursus dan inservice education. Semuanya mempunyai maksud
yang sama, yaitu “Usaha meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru dalam
bidang tertentu sesuai dengan tugasnya, agar dapat meningkatkan efisiensi dan
produktifitas dalam melaksanakan tugas-tugasnya”.
Diskusi (discussion)
Yaitu saling tukar pendapat atau
pengalaman tentang suatu masalah yang berkaitan dengan proses belajara mengajar
secara bersama kemudian membandingkanna dengan hal-hal lain untuk diperoleh
uatu kesimpulan. Diskusi ini merupakan salah satu cara mengembangkan kemampuan
dan keterampilan para guru dalam mengatasi berbagai kesulitan. Kegunaan diskusi
dalam pengembangan profesi guru antara lain:
- Guru dapat lebih mawas diri.
- Guru memperoleh masukan dari guru lain.
Tags
Psikologi Pendidikan