Traditional Indexes
Ukuran
statistik yang terkenal dengan frekuensi dan luasnya dampak. Frekuensi diukur
berdasarkan banyaknya kasus yang terjadi, sedangkan luasnya dampak berdasarkan
pada besarnya pengaruh terhadap banyaknya jam kerja yang hilang.
Beberapa
kecelakaan seperti amputasi, terkadang mengakibatkan hanya sedikit jam kerja
yang hilang atau bahkan tidak ada hari kerja yang hilang. Untuk meghindari
timbulnya perbedaan dalam penilaian luasnya dampak diperlukan keputusan untuk
menetapkan cedera yang permanen. Di sini, yang menjadi acuan utama dalam
memutuskan luasnya dampak adalah seberapa sering kematian yang terjadi. Padahal
tingkat kecelakaan fatal bukan diukur hanya dari kematian, tetapi juga dari
banyaknya kasus dimana pekerja tidak dapat bekerja lagi.
Incidence Indexes
Sistem
pendataan yang ada sekarang merupakan pengembangan dari sistem lama. Banyaknya
kejadian kecelakaan injury / illness di
sini meliputi bagaimana perawatan medis yang harus diberikan dan juga dari
banyaknya kematian.
Bandingkan
hal ini dengan frequency rate tradisional, yang hanya memandang kasus
berdasarkan hilangnya paling sedikit satu hari kerja. Perawatan medis tidak
hanya berupa pertolongan pertama, pengobatan secara preventif (seperti suntikan
tetanus), atau prosedur diagnosa medis dengan hasil negatif. Pertolongan
pertama dideskripsikan sebagai langkah perawatan yang pertama kali dilakukan
dan peninjauan yang berkelanjutan terhadap pengobatan seperti, teriris,
terbakar, terkena pecahan, dan lain-lain, yang mana tidak membutuhkan perawatan
medis dan tidak dilakukan perawatan medis yang berlebihan walaupun dilakukan
oleh dokter. Jika sebuah kecelakaan injury mengakibatkan hilang kesadaran,
keterbatasan dalam bekerja atau bergerak, atau sehingga dipindahkannya ke
bagian lain, kecelakaan tersebut perlu untuk dicatat.
Istilah atau kecelakaan yang merupakan
incidence rate adalah sebagai berikut:
- Injury incidence rate
- Illness incidence rate
- Fatality incidence rate
- Lost-Workdays-cases incidence rate (LWDI)
- Number-of-lost-workdays rate
- Spesific-hazard incidence rate.
Dalam
perhitungan banyaknya hari kerja yang hilang, tanggal sejak terjadinya injury
atau awal mula timbulnya illness tidak selalu dihitung. Hal ini terjadi jika
pekerja meninggalkan tugasnya pada hari itu sanggup kembali lagi bekerja ke
tugas regulernya dan mampu melakukan semua tugas regulernya sepanjang waktu
dalam hari setelah injury atau illness. Juga, saat menghitung hari kerja yang
hilang, liburan akhir pekan atau hari libur normal lainnya tidak boleh dihitung
jika pekerja memang tidak harus bekerja pada hari tersebut.
Pemilihan
total jam kerja yang digunakan sebagai pembagi (penyebut) dalam menghitung
spesific hazard incidence rate harus dilakukan dengan hati- hati. Karena
hazards spesifik lebih sempit dan lebih sedikit pekerja yang terekspos, data
harus dikumpulkan selama beberapa tahun untuk memperoleh hasil yang berarti
untuk spesific hazard incidence rate.
Standar
incidence rate yang dikenal secara luas adalah Lost-Workdays- cases incidence
rate (LWDI). Dalam hal ini LWDI hanya mempertimbangkan pada injury, bukan
illness. Hal ini disebabkan karena untuk mencari seberapa sakit dalam Illness lebih sulit dilakukan. LWDI,
yang didasarkan pada bukti yang nyata, dipertimbangkan sebagai ukuran yang
lebih tepat untuk keefektifan program keselamatan dan kesehatan kerja sebuah
perusahaan. Ini menjadi alasan LWDI untuk hanya mempertimbangkan banyaknya
waktu yang hilang disebabkan karena injuries.
Injury
dan illness adalah dua hal yang berbeda. Contoh dari injury adalah terkoyak,
keretakan tulang, terkilir, dan amputasi yang dihasilkan dari satu kecelakaan
kerja atau dari terpaparnya sesuatu yang melibatkan kejadian tunggal dalam
lingkungan kerja. Illness terjadi saat kondisi tidak normal disebabkan oleh
faktor lingkungan dan biasanya terjadi lebih dari satu kali.
nice-info,kak....
BalasHapussaya-pertamax
:D
informasinya-menarik-sekali,kak
BalasHapusterima-kasih-atas-informasinya,ya