Pada
dasarnya perilaku dapat diamati melalui sikap dan tindakan juga dalam sikap
potensial yakni dalam bentuk pengetahuan, motivasi dan persepsi (Notoatmodjo,
2003). Perilaku manusia merupakan hasil
daripada segala macam pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya
yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan (Sarwono, 2004).
Umumnya
perilaku dapat diramalkan jika kita tahu bagaimana orang menangkap
(mempersiapkan) situasi dan apa yang penting baginya. Sementara perilaku
mungkin tidak tampak rasional bagi orang luar, ada alasan untuk menyakini bahwa
biasanya perilaku tersebut dimaksudkan agar rasional dan dianggap rasional oleh
mereka. Sering seorang pengamat melihat
perilaku sebagai tak rasional karena pengamat itu tidak mempunyai akses ke
informasi yang sama atau tidak mempersepsikan lingkungannya dengan cara yang
sama (Robbins, 2001).
Skinner
dalam Notoatmodjo (2003) seorang ahli psikologi, merumuskan bahwa perilaku
merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari
luar). Oleh karena itu perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus
terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut merespon.
Dilihat dari bentuk respons terhadap stimulus
ini, maka perilaku dapat dibedakan menjadi dua :
Perilaku tertutup (covert behavior)
Respons
seorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup
(covert). Respons atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada
perhatian, persepsi, pengetahuan atau kesadaran dan sikap yang terjadi pada
orang yang menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas
oleh orang lain. Oleh sebab itu disebut covert behavior atau unobservable behavior.
Perilaku terbuka (overt behavior)
Respons seorang terhadap stimulus dalam
bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respons terhadap stimulus tersebut jelas
dalam bentuk tindakan atau praktek (practice) yang dengan mudah dapat diamati
atau dilihat oleh orang lain. Oleh sebab itu disebut overt behavior, tindakan
nyata atau praktek (practice).
Tim ahli WHO (1984), menganalisis bahwa
yang menyebabkan seseorang itu berperilaku ada empat alasan pokok, yaitu:
- Pemikiran dan perasaan. Bentuk pemikiran dan perasaan ini adalah pengetahuan, kepercayaan, sikap dan lain- lain.
- Orang penting sebagai referensi. Apabila seseorang itu penting bagi kita, maka apapun yang ia katakan dan lakukan cendrung untuk kita contoh. Orang inilah yang dianggap kelompok referensi seperti : guru, kepala suku dan lain-lain.
- Sumber-sumber daya. Yang termasuk adalah fasilitas-fasilitas misalnya : waktu, uang, tenaga kerja, ketrampilan dan pelayanan. Pengaruh sumber daya terhadap perilaku dapat bersifat positif maupun negatif.
- Kebudayaan. Perilaku normal, kebiasaan, nilai-nilai dan pengadaan sumber daya di dalam suatu masyarakat akan menghasilkan suatu pola hidup yang disebut kebudayaan. Perilaku yang normal adalah salah satu aspek dari kebudayaan dan selanjutnya kebudayaan mempunyai pengaruh yang dalam terhadap perilaku.
Dari
uraian tersebut diatas dapat dilihat bahwa, alasan seseorang berperilaku. Oleh
sebab itu, perilaku yang sama diantara beberapa orang dapat berbeda-beda
penyebab atau latar belakangnya.
Perilaku
yang optimal akan memberi dampak pada status kesehatan yang optimal juga.
Perilaku yang optimal adalah seluruh pola kekuatan, kebiasaan pribadi atau masyarakat,
baik secara sadar ataupun tidak yang mengarah kepada upaya pribadi atau
masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dari masalah kesehatan. Pola
kelakuan/kebiasaan yang berhubungan dengan tindakan promotif, preventif harus
ada pada setiap pribadi atau masyarakat.
Tags
Psikologi Umum