Bagi pemerintah, konsep kepuasan/ketidakpuasan
pelanggan dapat membantu mereka dalam mengidentifikasi dan mengisolasi produk
dan industri yang membutuhkan tindakan pemerintah dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan konsumen. Bagi konsumen, konsep kepuasan pelanggan bermanfaat
dalam memberikan informasi lebih lanjut tentang seberapa puas atau tidak
konsumen lain terhadap produk atau jasa tertentu.
Menurut Kotler (1997),” kepuasan merupakan tingkat perasaan
di mana seseorang menyatakan hasil perbandingan atas kinerja produk/jasa yang
diterima dan yang diharapkan”(Rambat Lupioadi, 2001).
Jika perusahaan bermaksud mempertinggi tingkat kepuasan
konsumen, yakni: Nilai produk bagi pelanggan dan harapan pelanggan terhadap
produk. Dari dua unsur tersebut, yang telah bisa dikendalikan oleh perusahaan
hanya unsur nilai bagi pelanggan, sementara unsur harapan pelanggan terhadap
produk agak sulit (kalau tidak boleh dikatakan tidak dapat) dikendalikan karena
itu dikendalikan oleh pelanggan intern. Karenanya, perusahaan harus berupaya
untuk mempertinggi nilai bagi pelanggan jika ingin mempertinggi kepuasan
mereka.
Ketika pelanggan merasa puas akan pelayanan yang
didapatkan pada saat proses transaksi dan juga puas akan barang atau jasa yang
mereka dapatkan, besar kemungkinan mereka akan kembali lagi dan melakukan
pembelian-pembelian yang lain dan juga akan merekomendasikan pada teman-teman
dan keluarganya tentang perusahaan tersebut dan produk- produknya. Juga kecil
kemungkinannya mereka berpaling kepesaing- pesaing perusahaan. Mempertahankan
kepuasan pelanggan dari waktu ke waktu akan membina hubungan yang baik dengan
pelanggan. Hal ini dapat meningkatkan keuntungan perusahaan dalam jangka
panjang.
Namun demikian, perusahaan harus berhati-hati agar
tidak terjebak pada keyakinan bahwa pelanggan harus dipuaskan tak peduli
berapapun biayanya. Tidak semua pelanggan memiliki nilai yang sama bagi
perusahaan. Beberapa pelanggan layak menerima perhatian dan pelayanan yang
lebih dibandingkan pelanggan lain. Ada pelanggan yang tidak akan pernah
memberikan umpan balik tak peduli berapa banyak perhatian yang kita berikan
pada mereka, dan tak peduli berapa puasnya mereka. Dengan demikian, antusiasme
tentang kepuasan pelanggan harus didukung oleh analisa-analisa yang tajam.
Tags
Psikologi Konsumen