Kotler (2000) menyatakan enam level pengertian merek, yaitu:
- Atribut. Merek mengingatkan pada atribut-atribut tertentu.
- Manfaat. Atribut-atribut produk yang dapat diingat melalui merek harus dapat diterjemahkan dalam bentuk manfaat baik secara fungsional maupun emosional.
- Nilai. Merek mencerminkan nilai yang dimiliki oleh produsen sebuah produk.
- Budaya. Merek merepresentasikan suatu budaya.
- Kepribadian. Merek dapat diproyeksikan pada suatu kepribadian tertentu.
- Pemakai. Merek mengelompokkan tipe-tipe konsumen yang akan membeli atau mengkonsumsi suatu produk.
Citra merek adalah serangkaian kepercayaan yang
konsumen pegang atas masing-masing atribut yang istimewa dari sebuah merek
(Kotler, 2003). Aaker (1996) mengatakan bahwa citra merek merupakan sekumpulan
asosiasi merek yang terbentuk dan melekat di benak konsumen. Jadi, citra merek
merupakan apa yang konsumen gambarkan dan pikirkan (Hribar, 2007).
Konsep merek yang kuat bila dapat dikomunikasikan
secara baik kepada pasar sasaran yang tepat akan menghasilkan citra merek yang
dapat mencerminkan identitas merek yang jelas (Rangkuti, 2002).
Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat
disimpulkan pengertian citra merek yaitu serangkaian kepercayaan yang konsumen
pegang atas masing-masing atribut yang istimewa dari sebuah merek.
Tags
Psikologi Konsumen