Mikroorganisme Penyebab Keracunan Makanan
dan Penyakit Menular
Penyakit
yang timbul bila seseorang mengkonsumsi makanan dan minuman dapat disebabkan
oleh dua hal, yaitu pertama makanan atau minuman tersebut mungkin mengandung
komponen beracun, kedua makan mungkin mengandung mikroorganisme dalam jumlah
yang cukup untuk dapat menimbulkan gejala penyakit. Berdasarkan hal tersebut
penyakit yang ditimbulkan oleh makanan dapat digolongkan dalam dua kelompok
besar menurut penyebabnya, yaitu keracunan dan infeksi mikroorganisme. (Supardi
dan Sukamto, 1999).
Keracunan
makanan merupakan gejala penyakit yang ditimbulkan sebagai akibat dari
mengkonsumsi suatu makanan, baik penyakit penyakit tersebut disebabkan oleh
racun maupun oleh mikroba penyebab infeksi yang terdapat di dalam makanan
tersebut. Contoh beberapa mikroorganisme
yang dapat menyebabkan keracunan adalah : Clostridium botulinum, Clostridium
perfringens, Bacillus cereus, Staphylococcus, dan lain-lain. Sedangkan
mikroorganisme penyebab infeksi melalui makanan yang sering terjadi adalah :
Salmonella atau Salmonelliasis.
Salmonella adalah jenis bakteri yang termasuk dalam kelompok
Enterobacteriaceae. Jenis Salmonella yang paling sering menyebabkan keracunan
adalah Salmonella typhimurium dan Salmonella enteriditis.
Salmonella
ditemukan dalam usus hewan, baik jenis unggas maupun sapi atau kambing. Pencemaran Salmonella dapat melalui kotoran
ayam. Hewan lain dapat juga terinfeksi
Salmonella pada waktu pemotongan di rumah pemotongan hewan melalui pisau atau
alat lain yang digunakan dan melalui air pencucian yang mengandung Salmonella.
Dengan demikian makanan akibat infeksi Salmonella bersumber pada bahan makanan,
seperti daging ternak, daging ayam atau telur yang dimasak kurang sempurna atau
karena penanganan bahan makanan secara tidak benar sebelum dimasak (Moehy,
1992).
Bentuk-Bentuk Kerusakan Bahan Pangan oleh
Mikroorganisme
Pertumbuhan
mikroorganisme pada bahan pangan ataupun makanan dapat menyebabkan berbagai
perubahan fisik dan kimiawi. Apabila perubahan tersebut tidak diinginkan atau
tidak dapat diterima konsumen maka bahan pangan tersebut dinyatakan telah
rusak.
Bentuk kerusakan bahan pangan ataupun
makanan oleh karena mikroorganisme adalah sebagai berikut:
- Berjamur, disebabkan oleh kapang aerobik, banyak tumbuh pada permukaan bahan
- Pembusukan (rots), bahan menjadi lunak dan berair
- Berlendir, pertumbuhan bakteri di permukaan yang basah akan dapat menyebabkan flavor dan bau yang menyimpang serta pembusukan bahan pangan dengan pembentukan lendir.
- Peruabahan warna, beberapa mikroorganisme menghasilkan koloni- koloni yang berwarna atau mempunyai pigmen yang memberi warna pada bahan yang tercemar
- Berlendir kental seperti tali
- Kerusakan fermentative
- Pembusukan bahan berprotein (Bukle, et.al, 1985)
Tags
Gizi dan Nutrisi