Akhlak Al-Karimah
Akhlak Al-karimah atau akhlak
yang mulia sangat amat jumlahnya, namun dilihat dari segi hubungan manusia
dengan Tuhan dan manusia dengan manusia, akhlak yang mulia itu dibagi menjadi
tiga bagian, yaitu:
- Akhlak Terhadap Allah. Akhlak terhadap Allah adalah pengakuan dan kesadaran bahwa tiada Tuhan selain Allah. Dia memiliki sifat-sifat terpuji demikian Agung sifat itu, yang jangankan manusia, malaikatpun tidak akan menjangkau hakekatnya.
- Akhlak terhadap Diri. Sendiri Akhlak yang baik terhadap diri sendiri dapat diartikan menghargai, menghormati, menyayangi dan menjaga diri sendiri dengan sebaik-baiknya, karena sadar bahwa dirinya itu sebgai ciptaan dan amanah Allah yang harus dipertanggungjawabkan dengan sebaik-baiknya. Contohnya: Menghindari minuman yang beralkohol, menjaga kesucian jiwa, hidup sederhana serta jujur dan hindarkan perbuatan yang tercela.
- Akhlak terhadap sesama manusia. Manusia adalah makhluk social yang kelanjutan eksistensinya secara fungsional dan optimal banyak bergantung pada orang lain, untuk itu, ia perlu bekerjasama dan saling tolong-menolong dengan orang lain. Islam menganjurkan berakhlak yang baik kepada saudara, Karena ia berjasa dalam ikut serta mendewasaan kita, dan merupakan orang yang paling dekat dengan kita. Caranya dapat dilakukan dengan memuliakannya, memberikan bantuan, pertolongan dan menghargainya.
Jadi,
manusia menyaksikan dan menyadari bahwa Allah telah mengaruniakan kepadanya
keutamaan yang tidak dapat terbilang dan karunia kenikmatan yang tidak bisa
dihitung banyaknya, semua itu perlu disyukurinya dengan berupa berzikir dengan
hatinya. Sebaiknya dalm kehidupannya senantiasa berlaku hidup sopan dan santun
menjaga jiwanya agar selalu bersih, dapt tyerhindar dari perbuatan dosa,
maksiat, sebab jiwa adalah yang terpenting dan pertama yang harus dijaga dan
dipelihara dari hal-hal yang dapat mengotori dan merusaknya. Karena manusia
adalah makhluk sosial maka ia perlu menciptakan suasana yang baik, satu dengan
yang lainnya saling berakhlak yang baik.
Akhlak Al-Mazmumah
Akhlak Al-mazmumah (akhlak yang tercela)
adalah sebagai lawan atau kebalikan dari akhlak yang baik seagaimana tersebut
di atas. Dalam ajaran Islam tetap membicarakan secara terperinci dengan tujuan
agar dapat dipahami dengan benar, dan dapat diketahui cara-cara menjauhinya.
Berdasarkan petunjuk ajaran Islam
dijumpai berbagai macam akhlak yang tercela, di antaranya:
- Berbohong. Ialah memberikan atau menyampaikan informasi yang tidak sesuai dengan yang sebenarnya.
- Takabur (sombong). Ialah merasa atau mengaku dirinya besar, tinggi, mulia, melebihi orang lain. Pendek kata merasa dirinya lebih hebat.
- Dengki. Ialah rasa atau sikap tidak senang atas kenikmatan yang diperoleh orang lain.
- Bakhil atau kikir. Ialah sukar baginya mengurangi sebagian dari apa yang dimilikinya itu untuk orang lain.
Sebagaimana
diuraikan di atas maka akhlak dalam wujud pengamalannya di bedakan menjadi dua:
akhlak terpuji dan akhlak yang tercela. Jika sesuai dengan perintah Allah dan
rasul-Nya yang kemudian melahirkan perbuatan yang baik, maka itulah yang
dinamakan akhlak yang terpuji, sedangkan jika ia sesuai dengan apa yang
dilarang oleh Allah dan rasul-Nya dan melahirkan perbuatan-perbuatan yang
buruk, maka itulah yang dinamakan akhlak yang tercela.
Tags
Etika