Fungsi pendidikan Islam, dijelaskan dalam Al-Qur'an surat Al
Baqarah: “Sebagaimana kami telah mengutus kepada kamu sekalian seorang rasul
diantara kau yang membacakan ayat-ayat kami kepadamu, menyucikan mu,
mengajarkan al-Kitab, dan al-hikmah, dan mengajarkan kepadamu yang belum kamu
ketahui” (QS. Al-Baqarah : 151).
Dari ayat di atas ada lima 5
fungsi pendidikan yang dibawa Nabi Muhammad, yang dijelaskan dalam tafsir al-Manar
karangan Muhammad Abduh:
- Membacakan ayat-ayat kami, (ayat-ayat Allah) ialah membacakan ayat-ayat dengan tidak tertulis dalam al-Quran (al-Kauniyah), ayat-ayat tersebut tidak lain adalah alam semesta. Dan isinya termasuk diri manusia sendiri sebagai mikro kosmos. Dengan kemampuan membaca ayat-ayat Allah wawasan seseorang semakin luas dan mendalam, sehingga sampai pada kesadaran diri terhadap wujud zat Yang Maha Pencipta (yaitu Allah).
- Menyucikan diri merupakan efek langsung dari pembacaan ayat-ayat Allah setelah mengkaji gejala-gejalanya serta menangkap hukum-hukumnya. Yang dimaksud dengan penyucian diri menjauhkan diri dari syirik (menyekutukan Allah) dan memelihara akhlaq al-karimah. Dengan sikap dan perilaku demikian fitrah kemanusiaan manusia akan terpelihara.
- Yang dimaksud mengajarkan al-kitab ialah al-Quran al-karim yang secara eksplisit berisi tuntunan hidup. Bagaimana manusia berhubungan dengan tuhan, dengan sesama manusia dan dengan alam sekitarnya. d. Hikmah, menurut Abduh adalah hadits, akan tetapi kata al-hikmah diartikan lebih luas yaitu kebijaksanaan, maka yang dimaksud ialah kebijaksanaan hidup berdasarkan nilai-nilai yang datang dari Allah dan rasul-Nya. Walaupun manusia sudah memiliki kesadaran akan perlunya nilai-nilai hidup, namun tanpa pedoman yang mutlak dari Allah, nilai-nilai tersebut akan nisbi. Oleh karena itu, menurut Islam nilai-nilai kemanusiaan harus disadarkan pada nilai-nilai Ilahi (al-Quran dan sunnah Rasulullah).
- Mengajarkan ilmu pengetahuan, banyak ilmu pengetahuan yang belum terungkap, itulah sebabnya Nabi Muhammad mengajarkan pada umatnya ilmu pengetahuan yang belum diketahui oleh umat sebelumnya. Karena tugas utamanya adalah membangun akhlak al-Karimah.
Arti dan tujuan struktur adalah menuntut terwujudnya struktur
organisasi pendidikan yang mengatur jalannya proses kependidikan, baik dilihat
dari segi vertikal maupun segi horizontal. Faktor-faktor pendidikan bisa
berfungsi secara interaksional (saling mempengaruhi) yang bermuara pada tujuan
pendidikan yang diinginkan. Sebaliknya, arti tujuan institusional mengandung
implikasi bahwa proses kependidikan yang terjadi di dalam srtuktur organisasi
itu dilembagakan untuk menjamin proses pendidikan yang brejalan secara
konsisten dan berkesinambungan yang mengikuti kebutuhan dan perkembangan
menusia dan cenderung ke arah tingkat kemampuan yang optimal. Oleh karena itu,
terwujudlah berbagai jenis dan jalur kependidikan yang formal, informal, dan
non-formal dalam masyarakat.
Menurut Kurshid Ahmad, fungsi
pendidikan Islam adalah sebagai berikut:
- Alat untuk memelihara, memperluas dan menghubungkan tingkat-tingkat kebudayaan, nilai-nilai tradisi dan sosial, serta ide-ide masyarakat dan bangsa.
- Alat untuk mengadakan perubahan, inovasi dan perkembangan yang secara garis besarnya melalui pengetahuan dan skill yang baru ditemukan, dan melatih tenaga-tenaga manusia yang produktif untuk menemukan perimbangan perubahan sosial dan ekonomi.
Daftar Pustaka
Arifin, M. Ed. 1933. Ilmu
Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
Al Abrasyi, Moh. Athiyah.
1980. Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam. Terjemah Prof. H. Bustani A. Goni dan
Djohar Bahri LIS. Jakarta : Bulan Bintang.
Al Qur’an Al Karim. Ali
Imron, ayat 102.
Daradjat, Zakiah. 2004. Ilmu
Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
Mujib, Abdul Mujib. Dan
Mudzakir, Jusuf. 2006. Ilmu Pendidikan Islam.Jakarta, PrenadaMedia.
Tags
Islam