Self esteem (harga diri)
Gambaran diri mengacu pada gambaran
seseorang tentang tubuhnya yang dibentuk dalam pikiranya, yang lebih banyak
dipengaruhi oleh self esteem individu itu sendiri, daripada penilaian
orang lain tentang kemenarikan fisik yang sesungguhnya dimiliki, serta
dipengaruhi pula oleh keyakinan dan sikapnya terhadap tubuh sebagaimana
gambaran ideal dalam masyarakat.
Perbandingan dengan orang lain
Gambaran tubuh ini secara umum
dibentuk dari perbandingan yang dilakukan seseorang atas fisiknya sendiri
dengan standar yang dikenal oleh lingkungan social dan budayanya. Salah satu
penyebab kesenjangan antara citra tubuh ideal dengan kenyataan tubuh yang nyata
sering kali dipicu oleh media massa yang banyak menampilkan fitur dengan tubuh
yang dinilai sempurna, sehingga terdapat kesenjangan dan menciptakan persepsi
akan penghayatan tubuhnya yang tidak atau kurang ideal. Konsekuensinya adalah
individu sulit menerima bentuk tubuhnya.
Bersifat Dinamis
Gambaran tubuh bukanlah konsep yang bersifat statis atau menetap
seterusnya, melainkan mengalami perubahan terus menerus, sensitive terhadap
perubahan suasana hati (mood), lingkungan dan pengalaman fisik individual dalam
merespon suatu peristiwa kehidupan.
Proses Pembelajaran
Gambaran tubuh merupakan hal yang dipelajari, proses pembelajaran citra
tubuh ini sering kali dibentuk lebih banyak oleh orang lain diluar individu
sendiri, yaitu keluarga dan masyarakat, yang terjadi sejak dini ketika masih
kanak-kanak dalam lingkungan keluarga, khususnya cara orang tua mendidik anak
dan diantara kawan-kawan pergaulanya. Tetapi proses belajar dalam keluarga dan
pergaulan ini sesungguhnya hanyalah mencerminkan apa yang dipelajari dan
diharapkan secara budaya. Proses sosialisasi yang dimulai sejak usia dini,
bahwa bentuk tubuh yang langsing dan proposional adalah yang diharapkan
lingkungan, akan membuat individu sejak dini mengalami ketidakpuasan apabila
tubuhnya tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh lingkungan, terutama orang
tua.