Perbedaan
itu tidak hanya muncul dari sisi jabatan tanggung jawab sosial saja, namun juga
terjadi akibat perbedaan ciri fisik, keyakinan dan lain-lain. Perbedaan ras, suku, agama, pendidikan, jenis
kelamin, usia atau umur, kemampuan, tinggi badan, cakep jelek, dan lain
sebagainya juga membedakan manusia yang satu dengan yang lain.
Keberhasilan
suatu kegiatan belajar yang dilakukan oleh setiap individu sangat dipengaruhi
oleh beberapa faktor yang dianggap cukup berpengaruh terhadap peningkatan
prestasi belajar siswa di sekolah adalah faktor sosial ekonomi yang terdiri
dari tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, jumlah tanggungan dalam keluarga.
Pekerjaan
Pekerjaan
akan menentukan status sosial ekonomi karena dari bekerja segala kebutuhan akan
dapat terpenuhi. Pekerjaaan tidak hanya mempunyai nilai ekonomi namun usaha
manusia untuk mendapatkan kepuasan dan mendapatkan imbalan atau upah, berupa
barang dan jasa akan terpenuhi kebutuhan hidupnya. Pekerjaan seseorang akan
mempengaruhi kemampuan ekonominya, untuk itu bekerja merupakan suatu keharusan
bagi setiap individu sebab dalam bekerja mengandung dua segi, kepuasan jasmani
dan terpenuhinya kebutuhan hidup.
Dalam
kaitan ini Sukanto (2003) memberikan difinisi mengenai pekerjaan sebagai
berikut: Pekerjaan adalah kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa bagi diri
sendiri atau orang lain, baik orang melakukan dengan dibayar atau tidak. Selanjutnya
Sumardi (2004) menjelaskan mengenai pekerjaan sebagai berikut: Dengan bekerja
orang akan memperoleh pendapatan. Pendapatan ini memberikan kepadanya dan
keluarganya untuk mengkonsumsi barang dan jasa hasil pembangunan dengan
demikian menjadi lebih jelas, barang siapa yang mempunyai produktif, maka ia
telah nyata berpartisipasi secara nyata dan aktif dalam pembangunan.
Ditinjau
dari aspek ekonomis Gunawan (2000) menyatakan bahwa bekerja adalah melakukan
pekerjaan untuk menghasilkan atau membantu menghasilkan barang dan jasa dengan
maksud untuk memperoleh penghasilan baik berupa uang atau barang dalam kurun
waktu tertentu.
Kemudian menurut pedoman ISCO
(International Standart Clasification of Occupation) pekerjaan diklasifikasikan
sebagai berikut:
- Profesional ahli teknik dan ahli jenis
- Kepemimpinan dan ketatalaksanaan
- Administrasi tata usaha dan sejenisnya
- Jasa
- Petani
- Produksi dan operator alat angkut
Dari
berbagai klasifikasi pekerjaan diatas, orang akan dapat memilih pekerjaaan yang
sesuai dengan kemampuan dan ketrampilan yang dimilikinya. Dalam masyarakat
tumbuh kecenderungan bahwa orang yang bekerja akan lebih terhormat di mata
masyarakat, artinya lebih dihargai secara sosial dan ekonomi.
Jadi untuk menentukan status sosial
ekonomi yang dilihat dari pekerjaan, maka jenis pekerjaan dapat diberi batasan
sebagai berikut:
- Pekerjaan yang berstatus tinggi, yaitu tenaga ahli teknik dan ahli jenis, pemimpin ketatalaksanaan dalam suatu instansi baik pemerintah maupun swasta, tenaga administrasi tata usaha.
- Pekerjaan yang berstatus sedang, yaitu pekerjaan di bidang penjualan dan jasa.
- Pekerjaan yang berstatus rendah, yaitu petani dan operator alat angkut/bengkel.
Pendidikan
Pendidikan
sangatlah penting peranannya dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan memiliki
pendidikan yang cukup maka seseorang akan mengetahui mana yang baik dan mana
yang dapat menjadikan seseorang menjadi berguna baik untuk dirinya sendiri
maupun untuk orang lain yang membutuhkannya.
Adapun
pengertian pendidikan yang lebih jelas, dapat dilihat dalam
pengertian-pengertian pendidikan yang diungkapkan oleh beberapa pakar pendidikan
sebagai berikut. Pendidikan menurut Soekanto (2003): “Pendidikan merupakan
suatu alat yang akan membina dan mendorong seseorang untuk berfikir secara
rasional maupun logis, dapat meningkatkan kesadaran untuk menggunakan waktu
sebaik-baiknya (seefektif dan seefisien mungkin) dengan menyerap banyak
pengalaman mengenai keahlian dan keterampilan sehingga menjadi cepat tanggap
terhadap gejala-gejala sosial yang terjadi”.
Sedangkan
menurut Kartono dalam Sardiman (2002) “Pendidikan adalah segala perbuatan yang etis, kreatif, sistematis dan intensional
dibantu oleh metode dan teknik ilmiah
diarahkan pada pencapaian tujuan pendidikan tertentu”.
Berdasarkan
pengertian-pengertian tersebut diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
pendidikan adalah upaya untuk mengarah pada tercapainya perkembangan yang dapat
merangsang suatu cara berfikir yang rasional, kreatif dan sistematis. Dengan
pendidikan dapat memperluas keilmuan, meningkatkan kemampuan dan potensi serta
membuat seseorang lebih peka terhadap setiap gejala-gejala sosial yang muncul.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat
diulas beberapa fungsi dari pendidikan yang antara lain adalah sebagai berikut:
- Membina dan membentuk sikap mental seseorang
- Menambah pengetahuan seseorang
- Merangsang seseorang untuk berfikir logis, praktis dan sistematis dengan menggunakan metode-metode dan teknik-teknik ilmiah.
Pendidikan
merupakan proses aktualisasi diri terhadap potensi kemampuan manusia untuk
diwujudkan kedalam tujuan yang diinginkannya, serta pendidikan diarahkan kepada
usaha-usaha pembangunan kepribadian bangsa, modernisasi terhadap lingkungan
serta peningkatan terhadap kemampuan berfikir.
Pendidikan merupakan suatu proses pembangunan individu dan kepribadian
seseorang, dilaksanakan dengan sadar dan penuh tanggung jawab dalam
meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, sikap serta nilai-nilai yang bersifat
normatif sehingga mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya, juga dapat
meningkatkan kesempatan berfikir baik secara teoritis maupun praktis untuk
melanjutkan hidup dan kehidupan dalam lingkungan yang selalu berubah dan
menuntut adanya perubahan pendidikan yang berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan
sedini mungkin, merupakan tanggung jawab bersama baik keluarga, masyarakat
maupun pemerintah. Oleh karena itu peran aktif masyarakat dalam semua jalur,
jenis dan jenjang pendidikan perlu didorong dan ditingkatkan. (Sujana, 1994).
Pendapatan
Pendapatan
akan mempengaruhi status sosial seseorang, terutama akan ditemui dalam
masyarakat yang materialis dan tradisional yang menghargai status sosial
ekonomi yang tinggi terhadap kekayaan. Christopher dalam Sumardi (2004)
mendefinisikan pendapatan berdasarkan kamus ekonomi adalah uang yang diterima
oleh seseorang dalam bentuk gaji, upah sewa, bunga, laba dan lain
sebagainya.
Biro Pusat statistik merinci pendapatan
dalam kategori sebagai berikut:
- Pendapatan berupa uang adalah segala penghasilan berupa uang yang sifatnya regular dan diterima biasanya sebagai balas atau kontra prestasi, sumbernya berasal dari: (a) Gaji dan upah yang diterima dari gaji pokok, kerja sampingan, kerja lembur dan kerja kadang-kadang, (b) Usaha sendiri yang meliputi hasil bersih dari usaha sendiri, komisi, penjualan dari kerajinan rumah, (c) Hasil investasi yakni pendapatan yang diperoleh dari hak milik tanah. Keuntungan serial yakni pendapatan yang diperoleh dari hak milik.
- Pendapatan yang berupa barang yaitu : Pembayaran upah dan gaji yang ditentukan dalam beras, pengobatan, transportasi, perumahan dan kreasi.
Berkaitan
dengan hal tersebut di atas Pitono dalam wijaksana (1992) mendefinisikan
pendapatan adalah sebagai “Seluruh penerimaan baik berupa uang ataupun barang
baik dari pihak lain maupun dari hasil sendiri, dengan jalan dinilai sejumlah
atas harga yang berlaku saat ini”.
Berdasarkan penggolongannya, BPS membedakan pendapatan penduduk menjadi 4
golongan yaitu:
- Golongan pendapatan sangat tinggi adalah jika pendapatan rata- rata lebih dari Rp. 3.500.000,00 per bulan
- Golongan pendapatan tinggi adalah jika pendapatan rata-rata antara Rp. 2.500.000,00 s/d Rp. 3.500.000,00 per bulan
- Golongan pendapatan sedang adalah jika pendapatan rata-rata dibawh antara Rp. 1.500.000 s/d Rp. 2.500.000,00 per bulan
Golongan
pendapatan rendah adalah jika pendapatan rata-rata Rp. 1.500.000,00 per bulan.
Dari keterangan diatas dapat dikatakan bahwa pendapatan juga sangat berpengaruh
terhadap tingkat ekonomi seseorang. Apabila seseorang mempunyai pendapatan yang
tinggi, maka dapat dikatakan bahwa tingkat ekonominya tinggi juga. Disamping
memiliki penghasilan pokok setiap Keluarga biasanya memiliki penghasilan lain
yang meliputi penghasilan tambahan dan penghasilan insidentil.
Pemilikan
Selain
pekerjaan, pendidikan dan pendapatan yang menjadi ukuran status sosial ekonomi
seseorang, masih ada lagi yaitu pemilikan. Pemilikan barang- barang yang
berhargapun dapat digunakan untuk ukuran tersebut. Semakin banyak seseorang itu
memiliki sesuatu yang berharga seperti rumah dan tanah, maka dapat dikatakan
bahwa orang itu mempunyai kemampuan ekonomi yang tinggi dan mereka semakin
dihormati oleh orang-orang disekitarnya. Apabila seseorang memiliki tanah,
rumah sendiri, sepeda motor, mobil, komputer, televisi dan tape biasanya mereka
termasuk golongan orang mampu atau kaya. Apabila seseorang belum mempunyai
rumah dan menempati rumah dinas, punya kendaraan, televisi, tape, mereka
termasuk golongan sedang. Sedang apabila seseorang memiliki rumah kontrakan,
sepeda dan radio biasanya termasuk golongan biasa.
Jenis Tempat Tinggal
Menurut Kaare Svalastoga dalam Sumardi
(2004) untuk mengukur tingkat sosial ekonomi seseorang dari rumahnya, dapat
dilihat dari:
- Status rumah yang ditempati, bias rumah sendiri, rumah dinas, menyewa, menumpang pada saudara atau ikut orang lain.
- Kondisi fisik bangunan, dapat berupa rumah permanen, kayu dan bamboo. Keluarga yang keadaan sosial ekonominya tinggi, pada umumnya menempati rumah permanent, sedangkan keluarga yang keadaan sosial ekonominya menengah kebawah menggunakan semi permanen atau tidak permanen.
- Besarnya rumah yang ditempati, semakin luas rumah yang ditempati pada umumnya semakin tinggi tingkat sosial ekonominya. Rumah dapat mewujudkan suatu tingkat sosial ekonomi bagi keluarga yang menempati. Apabila rumah tersebut berbeda dalam hal ukuran kualitas rumah. Rumah yang dengan ukuran besar, permanen dan milik pribadi dapat menunjukkan bahwa kondisi sosila ekonominya tinggi berbeda dengan rumah yang kecil, semi permanen dan menyewa menunjukkan bahwa kondisi sosial ekonominya rendah.
Tags
Ekonomi