Menurut Sri Widarawati (1993) disain hiasan busana
adalah bagian-bagian dalam bentuk struktur yang tujuanya untuk mempertinggikan
keindahan desain strukturnya. Desain hiasan busana dapat berupa kerah, renda,
pita, kancing hias, bisban, dan lain – lain.
Berdasarkan uraian di atas hiasan busana merupakan
suatu bagian busana yang bertujuan untuk memperindah suatu disain sehingga
desain tersebut memiliki nilai keindahan yang tinggi.
Untuk membuat desain hiasan yang baik perlu diperhatikan syarat – syarat
sebagai berikut:
- Hiasan harus dipergunakan secara terbatas atau tidak berlebihan.
- Letak hiasan harus disesuaikan dengan bentuk strukturnya.
- Cukup ruang untuk latar belakang, yang memberikan efek kesederhanaan dan keindahan terhadap desain tersebut.
- Bentuk latar belakang harus dipelajari secara teliti dan sama indahnya dengan penempatan pola-pola pada benda tersebut.
- Hiasan harus cocok dengan bahan desain strukturnya dan sesuai dengan cara pemeliharaannya (Ernawati, 2008 ).
Keseimbangan dari hiasan juga perlu diperhatikan. Keseimbangan ini secara
garis besar dapat dikelompokkan atas 2 yaitu keseimbangan simetris dan
keseimbangan asimetris.
- Keseimbangan simetris merupakan keseimbangan yang tercipta dimana bagian yang satu sama dengan bagian yang lain. Contohnya bagian kiri sama besar dengan bagian kanan atau bagian atas sama dengan bagian bawah.
- Keseimbangan asimetri (keseimbangan informal) merupakan keseimbangan yang dibuat dimana bagian yang satu tidak sama dengan bagian yang lain tetapi tetap menimbulkan kesan seimbang. Misalnya bagian kanan atas dan kiri bawah yang diberi motif.