Artifak
(artifact)
Artifak
(artifact), adalah budaya organisasi tingkat pertama, yaitu hal-hal yang
dilihat, didengar dan dirasa ketika seseorang berhubungan dengan suatu kelompok
baru. Artifak bersifat kasat mata (visible), misalnya lingkungan fisik
organisasi, cara berprilaku, cara berpakaian, dan lain-lain. Karena antara
organisasi yang satu dengan organisasi lainnya artifaknya berbeda-beda, maka
anggota baru dalam suatu organisasi perlu belajar dan memberikan perhatian
terhadap budaya organisasi tersebut.
Nilai
(espoused values)
Nilai (espoused
values), merupakan alasan yang diberikan oleh sebuah organisasi untuk mendukung
caranya melakukan seseuatu. Ini adalah budaya organisasi tingkat kedua yang
mempunyai tingkat kesadaran yang lebih tinggi daripada artifak. Pada tingkat
ini, baik organisasi maupun anggota organisasi memerlukan tuntunan strategi,
tujuan dan filosofi dari pemimpin organisasi untuk bersikap dan bertindak. Oleh
karena itu, untuk memahami espoused values ini, seringkali dilakukan wawancara
dengan anggota kunci organisasi misalnya, atau menganalisa kandungan artifak
seperti dokumen.
Asumsi
dasar (basic assumption)
Asumsi dasar
(basic assumption), merupakan bagian penting dari budaya organisasi. Asumsi ini
merupakan reaksi yang dipelajari yang bermula dari nilai- nilai yang didukung
karena merupakan keyakinan yang dianggap sudah ada oleh anggota suatu
organisasi seperti kepercayaan, persepsi ataupun perasaan yang menjadi sumber
nilai dan tindakan. Budaya organisasi tingkat ketiga ini menetapkan cara yang
tepat untuk melakukan seseuatu dalam sebuah organisasi, yang seringkali dilakukan
lewat asumsi yang tidak diucapkan.
Tags
Industri dan Jasa