Teori Hegel
Birokrasi
adalah institusi yang menduduki posisi organik yang netral di dalam struktur
sosial dan berfungsi sebagai penghubung antara negara yang memanifestasikan
kepentingan umum, dan masyarakat sipil yang mewakili kepentingan khusus dalam
masyarakat.
Hegel
melihat, bahwa birokrasi merupakan jembatan yang dibuat untuk menghubungkan
antara kepentingan masyarakat dan kepentingan negara yang dalam saat-saat
tertentu berbeda. Oleh sebab itu peran birokrasi menjadi sangat strategis dalam
rangka menyatukan persepsi dan perspektif antara negara (pemerintah) dan
masyarakat sehingga tidak terjadi kekacauan. Birokrasi Hegelian menekankan
birokrasi pada posisi yang netral terhadap kekuatan-kekuatan masyarakat
lainnya. Hegel juga menilai bahwa birokrasi haruslah melayani kepentingan umum
karena dalam kenyataannya kebijakan-kebijakan negara seringkali hanya
menguntungkan sekelompok orang dalam masyarakat.
Teori
Max Weber
Birokrasi
sebagai suatu sistem organisasi formal dimunculkan pertama sekali oleh Max
Weber pada tahun 1947, menurutnya birokrasi merupakan tipe ideal bagi semua
organisasi formal.
Max Weber dalam bukunya “The Theory of
Social and Economic Organization” menjelaskan birokrasi dalam bentuknya yang
murni selalu menampilkan karakteristik-karakteristik dari sebuah rational legal
authority (otoritas legal rasional) sebagai berikut:
- Sebuah organisasi yang berkelanjutan fungsi resmi dengan batas-batas aturan
- Spesialisasi bidang tertentu melalui kompetensi dalam pembagian kerja
- Organisasi kantor yang ditetapkan dengan jelas berdasarkan prinsip hirarki
- Peraturan dan kualifikasi yang memerlukan pelatihan untuk memahami dan mengelola
- Sifat umum melalui kesetaraan perlakuan bagi semua klien organisasi
- Pengangkatan dan promosi berdasarkan merit dan tidak bias atau mendukung
- Pembayaran berdasarkan peringkat disertai dengan hak pension
- Pemisahan kehidupan publik dan swasta dalam hal kepentingan dan keuangan
- Sistematis disiplin ketat dan kontrol-hari kerja hari per hari
- Keputusan, bertindak, dan aturan dirumuskan dan dicatat secara tertulis
Prinsip-prinsip birokrasi Weber diatas
dicoba disederhanakan oleh Harmon dan Mayer sebagai berikut:
- Pembagian kerja, yaitu prinsip delegasi yang tetap akan wewenang dan tanggung jawab dalam organisasi
- Struktur berdasarkan hirarki yang digambarkan sebagai sebuah piramida kontrol seperti di militer di mana tingkat yang lebih tinggi mengawasi pejabat tingkat pejabat rendah di dalam organisasi
- Administrasi berdasarkan informasi tentang karyawan, proses, catatan, laporan, data, dan lain
- Ketenagakerjaan yang mensyaratkan pelatihan ahli dimana semua karyawan dipekerjakan oleh organisasi harus menunjukkan kualifikasi mereka untuk pekerjaan melalui pendidikan, pelatihan, atau pengalaman mereka
- Karyawan karir pekerja waktu-penuh dengan tujuan mendorong organisasi agar dapat meningkatkan kontrol atas karyawan
- Operasi organisasi didasarkan pada aturan-aturan kaku dan impersonal perilaku - ini biasanya diartikan bahwa birokrasi adalah manusiawi.
Cita-cita
utama dari sistem birokrasi adalah mencapai efisiensi kerja yang seoptimal
mungkin. Menurut Weber organisasi birokrasi dapat digunakan sebagai pendekatan
efektif untuk mengontrol pekerjaan manusia sehingga sampai pada sasarannya,
karena organisasi birokrasi punya struktur yang jelas tentang kekuasaan dan
orang yang punya kekuasaan mempunyai pengaruh sehingga dapat memberi perintah
untuk mendistribusikan tugas kepada orang lain. Organissasi mengoperasikan
prinsip-prinsip dasar hirarki kantor dimana ada garis-garis yang jelas dari atasan
dan bawahan.
Weber
menjadikan birokrasi atau aparat administrasi sebagai unsur terpenting bagi
perkembangan organisasi sebagai alat untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan
demikian fokus Weber adalah pada struktur normatif dan mekanis untuk mempertahankan
struktur tadi. Hal ini merupakan unsur formal yang menjadi ciri khas dari ideal
type of bureaucracy Weber.
Teori Karl Marx
Teori
Karl Marx tentang birokrasi berasal dari teori mengenai historical
materialisme, asal muasal birokrasi
dapat ditemukan dalam empat sumber: agama, pembentukan negara, perdagangan, dan teknologi. Kemudian, bentuk birokrasi paling awal
terdiri dari tingkatan kasta rohaniawan/tokoh agama, pegawai pemerintah dan
pekerja yang mengoperasikan aneka ritual, dan tentara yang ditugaskan untuk
mentaati perintah. Di dalam transisi sejarah dari komunitas egaliter primitif
ke dalam civil society terbagi kelas-kelas sosial dan wilayah, muncul sekitar 10.000 tahun yang lalu, dimana
kewenangan terpustat, dan dipaksakan oleh pegawai pemerintah yang keberadaannya
terpisah dari masyarakat. Negara memformulasikan, memaksakan dan mengegakkan
peraturan, dan memungut pajak, memberikan kenaikan kepada sekelompok pegawai
yang bertindak untuk menyelenggarakan fungsi tersebut. Kemudian, negara melakukan
mediasi bila terjadi konflik di antara masyarakat dan menjaga konflik agar
masih dalam batas kewajaran; negara juga mengatur pertahanan wilayah. Terutama, hak umum perorangan untuk membawa
dan menggunakan senjata untuk mempertahankan diri sedikit demi sedikit
dibatasi; memaksakan orang lain untuk berbuat sesuatu menjadi hak legal negara
dan aparat pemerintah untuk melakukannya.
Dengan
demikian birokrasi menurut Marx adalah organisasi yang bersifat parasitik dan
eksploitatif. Birokrasi merupakan instrumen bagi kelas yang berkuasa untuk
mengekploitasi kelas sosial yang lain (yang dikuasai). Birokrasi berfungsi
untuk mempertahankan privilege dan status quo bagi kepentingan kelas kapitalis.
Dalam pandangan Marx yang berbeda dengan Hegel, birokrasi merupakan sistem yang
diciptakan oleh kalangan atas (the have) untuk memperdayai kalangan bawah (the
have not) demi mempertahankan dan meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri.
Dalam hal ini birokrasi menjadi kambing hitam bagi kesalahan penguasa terhadap
rakyatnya. Segenap kesalahan penguasa akhirnya tertumpu pada birokrasi yang
sebenarnya hanya menjadi alat saja.
Teori Robert Michels
Robert
Michels mengatakan birokrasi adalah struktur yang mesti mengambil bentuk
oligarkhi (the iron law of oligarchi, teori hukum besi oligarkhi Robert
Michels).Seorang pegawai pemerintah harus menggunakan penilaian dan
keterampilannya, akan tetapi tugasnya adalah menempatkan kedua hal tersebut
pada kewenangan yang lebih tinggi; akhirnya ia hanya bertanggungjawab untuk
menjalankan sebagian tugas yang telah diberikan dan harus mengorbankan
penilaiannya apabila bertentangan dengan tugas pekerjaannya.
Teori
Ferrel Heady
Ferrel
Heady menjelaskan birokrasi sebagai struktur tertentu yang memiliki
karakteristik tertentu. Karakteristik struktural Birokrasi tadi meliputi
hierarkhi, diferensiasi- spesialisasi dan kualifikasi-kompetensi.
Hierarkhi
sebagai elemen yang menerapkan rasionalitas ke dalam tugas-tugas administrasi
yang berupa penjabaran struktur jabatan yang mengakibatkan perbedaan tugas dan
wewenang antar anggota organisasi. Struktur jabatan tadi menggambarkan
tingkatan-tingkatan berjenjang dari superordinasi dan subordinasi dimana jenjang
yang lebih tinggi mengawasi jenjang yang lebih rendah.
Diferensisasi
adalah perbedaan tugas dan wewenang antar anggota organisasi birokrasi dalam
mencapai tujuan. Diferensiasi dalam sosiologi adalah apa yang dimaksud dengan
peran. Spesialisasi adalah hasil dari
pembagian kerja. Keduanya diperlukan untuk kerjasama untuk mencapai tujuan yang
kompleks dalam organisasi.
Kompetensi
maupun kualifikasi bukan berarti profesionalisme. Kompetensi berarti seseorang
cocok untuk pekerjaan tersebut. Sedangkan kualifikasi adalah tingkatan dalam
hal pelatihan dan pendidikan
Tags
Industri dan Jasa