Human
Capital Management merupakan bentuk baru dari Human Resource Management dimana
perbedaannya adalah pada filosofi mendasar yang melekat pada kedua bentuk
tersebut. Pada Human Resource Management, manusia ditempatkan sebagai sumber
daya. Sedangkan pada Human Capital Management, manusia adalah capital atau asset.
Perbedaan selanjutnya dapat terlihat dari bagaimana strategi yang digunakan
pada masing-masing bentuk tersebut.
Secara teoritis pembangunan
mensyaratkan adanya sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. SDM ini dapat
berperan sebagai faktor produksi tenaga kerja yang dapatmenguasai tehnologi
sehingga dapat meningkatkan produktivitas perekonomian. Unutk mencapai SDM yang
berkualitas dibutuhkan pembentukan modal manusia (human capital). Pembentukan
modal manusia ini merupakan suatu untuk memperoleh sejumlah manusia yang
memiliki karakter kuat yang dapat digunakan sebagai modal penitng
dalampembangunan. Karakter ini dapat berupa tingkat keahlian dan tingkat
pendidikanmasyarakat.
Menurut Larkan (2008), Human Capital
Management lahir didasari oleh fenomena bahwa pada abad 21 ini kesadaran
manajemen perusahaan dalam pengelolaan SDM semakin tinggi. Perusahaan-perusahaan
mulai menyadari bahwa kinerja perusahaan bukan hanya ditentukan oleh capital yang
berupa finansial, mesin, teknologi, dan modal tetap, melainkan terutama
dipengaruhi oleh intangible capital, yaitu Sumber Daya Manusia (SDM).
Menurut PPM Management (2010),
kesuksesan organisasi ditentukan oleh SDM yang bertalenta tinggi. Great
organizations are always built by great people. Dengan demikian, perusahaan
harus mengelola manusia sebagai modal sehingga memberikan nilai tambah dan
memberikan keunggulan kompetitif dibandingkan kompetitornya. Hal itulah yang
menjadi program unggulan berbagai perusahaan Indonesia dalam rangka meraih
visi, misi, dan sasaran stratejik serta meningkatkan pertumbuhan dan keberlanjutan
organisasi (growth sustainability). Berangkat dari tujuan tersebut, maka upaya
yang dilakukan untuk mendapatkan dan menjaga karyawan bertalenta tinggi (talented
people) sebagai upaya meraih keunggulan kompetitif bagi perusahaan melalui managemen
talenta menjadi salah satu sasaran strategik perusahaan.
Menurut Schultz menyatakan
bahwapembangunan sektor pendidikan dengan memposisikan manusia sebagai fokus
dalampembangunan telah memberikan kontribusi langsung terhadap pertumbuhan ekonomi
suatunegara. Hal ini dapat dicapai melalui terjadinya peningkatan
keahlian/keterampilan dankemampuan produksi dari tenaga kerja
Hubungan
pendidikan dengan produktivitas tenaga kerja dapat tercermin dalam tingkat
penghasilan. Pendidikan yang lebih tinggi mengakibatkan produktivitas kerja
yang lebih tinggi dan oleh sebab itu memungkinkan penghasilan yang lebih tinggi
juga.
Tags
HRD