Sumur bor
adalah jenis sumur dengan cara pengeboran lapisan air tanah yang lebih dalam
ataupun lapisan tanah yang jauh dari tanah permukaan dapat dicapai sehingga
sedikit dipengaruhi kontaminasi. Umumnya air ini bebas dari pengotoran
mikrobiologi dan secara langsung dapat dipergunakan sebagai air minum. Air
tanah ini dapat diambil dengan pompa tangan maupun pompa mesin (Depkes RI,
1985).
Syarat Lokasi atau Jarak Sumur Air
Agar
sumur air terhindar dari pencemaran maka harus diperhatikan adalah jarak sumur
dengan jamban, lubang galian untuk air limbah (cesspool, seepage pit), dan sumber-sumber pengotoran lainnya. Jarak
tersebut tergantung pada keadaan serta kemiringan tanah. Lokasi sumur pada
daerah yang bebas banjir sehingga tidak ada genangan air. Jarak sumur minimal
15 meter dan lebih tinggi dari sumber pencemaran (Gabriel, 2001).
Dinding Sumur Air
Menurut Gabriel (2001) ada beberapa
ketentuan yang harus dipenuhi dalam standart mutu dinding sumur gali,
diantaranya adalah:
- Jarak kedalaman 3 meter dari permukaan tanah, dinding sumur gali harus terbuat dari tembok yang kedap air (disemen). Hal tersebut dimaksudkan agar tidak terjadi perembesan air/pencemaran oleh bakteri dengan karakteristik habitat hidup pada jarak tersebut. Selanjutnya pada kedalaman 1,5 meter dinding berikutnya terbuat dari pasangan batu bata tanpa semen, sebagai bidang perembesan dan penguat dinding sumur.
- Pada kedalaman 3 meter dari permukaan tanah, dinding sumur harus dibuat dari tembok yang tidak tembus air, agar perembesan air permukaan yang telah tercemar tidak terjadi. Kedalaman 3 meter diambil karena bakteri pada umumnya tidak dapat hidup lagi pada kedalaman tersebut. Kira-kira 1,5 meter berikutnya ke bawah, dinding ini tidak dibuat tembok yang tidak disemen, tujuannya lebih untuk mencegah runtuhnya tanah
- Dinding sumur bisa dibuat dari batu bata atau batu kali yang disemen. Akan tetapi yang paling bagus adalah pipa beton. Pipa beton untuk sumur gali bertujuan untukn menahan longsornya tanah dan mencegah pengotoran air sumur dari perembesan permukaan tanah. Untuk sumur sehat, idealnya pipa beton dibuat sampai kedalaman 3 meter dari permukaan tanah. Dalam keadaan seperti ini diharapkan permukaan air sudah mencapai di atas dasar dari pipa beton. 4. Kedalaman sumur gali dibuat sampai mencapai lapisan tanah yang mengandung air cukup banyak walaupun pada musim kemarau.
- Bibir sumur gali. Untuk keperluan bibir sumur ini terdapat beberapa pendapat antara lain : di atas tanah dibuat tembok yang kedap air setinggi minimal 70 cm untuk mencegah pengotoran dari air permukaan serta untuk aspek keselamatan dan dinding sumur di atas permukaan tanah kira- kira 70 cm, atau lebih tinggi dari permukaan air banjir, apabila daerah tersebut adalah daerah banjir.
Lantai Sumur Air
Menurut Gabriel (2001) lantai sumur gali
memiliki syarat kelayakan tertentu
beberapa pendapat konstruksi lantai sumur antara lain:
- Lantai sumur dibuat dari tembok yang kedap air ± 1,5 m lebarnya dari dinding sumur. Dibuat agak miring dan ditinggikan 20 cm di atas permukaan tanah, bentuknya bulat atau segi empat.
- Tanah di sekitar tembok sumur atas disemen dan tanahnya dibuat miring dengan tepinya dibuat saluran. Lebar semen di sekeliling sumur kira-kira 1,5 meter, agar air permukaan tidak masuk.
- Lantai sumur kira-kira 20 cm dari permukaan.
Saluran Pembuangan Air Limbah
Saluran
pembuangan air limbah dari sekitar sumur menurut Achmad (2004), dibuat dari
tembok yang kedap air dan panjangnya sekurang-kurangnya 10 m. Sedangkan pada
sumur gali yang dilengkapi pompa, pada dasarnya pembuatannya sama dengan sumur
gali tanpa pompa, tapi air sumur diambil dengan mempergunakan pompa. Kelebihan
jenis sumur ini adalah kemungkinan untuk terjadinya pengotoran akan lebih
sedikit disebabkan kondisi sumur selalu tertutup.
Penentuan persyaratan dari sumur gali
didasarkan pada hal-hal sebagai berikut:
- Kemampuan hidup bakteri patogen selama 3 hari dan perjalanan air dalam tanah 3 meter/hari.
- Kemampuan bakteri patogen menembus tanah secara vertikal sedalam 3 meter.
- Kemampuan bakteri patogen menembus tanah secara horizontal sejauh 1 meter.
- Kemungkinan terjadinya kontaminasi pada saat sumur digunakan maupun sedang tidak digunakan.
- Kemungkinan runtuhnya tanah dinding sumur.
Tags
Tanah dan Air