Ikan
membutuhkan oksigen untuk kelangsungan hidupnya. Pada umumnya, oksigen masuk ke
dalam tubuh ikan melalui jaringan dalam insang dengan cara difusi, yaitu
terbawa dalam aliran darah dimana melekul oksigen ini menempel pada hemoglobin
darah yang kemudian akan diedarkan ke seluruh tubuh. Peredaran darah dalam
filamen insang merupakan pertemuan antara pembuluh darah yang berasal dari
jantung. Pada tiap filamen ingsang ini terdiri dari lamela insang, yaitu tempat
terjadinya pertukaran gas (Rahadjo, 1980).
Mekanisme
pernapasan pada ikan golongan elasmobranchii terjadi dalam tiga tahap. Tahap
pertama adalah otot corocoid dan corobranchial berkontraksi sehingga air masuk
melalui rongga mulut melalui proses pengisapan. Tahap kedua adalah otot
abductor rahang atas dan bawah melemas, sedangkan tulang lengkung ingsang atas
dan bawah berkontraksi. Tahap ketiga adalah otot adductor intercual melemas
dan beberapa otot lain berkontraksi
untuk mempersempit rongga insang sehingga air dipaksa masuk melalui lamela insang
(Rahadjo, 1980).
Insang pada ikan elasmobranchia
Pada ikan
ini belum terdapat tutup insang, sehingga celah insang langsung berhubungan
dengan lingkungan. Celah insang berjumlah 5 pasang, pada jenis-jenis tertentu
sering dijumpai 6-7 pasang celah insang. Pada keadaan biasa air masuk dari
mulut melalui insang di dalam rongga insang kemudian dikeluarkan melalui celah
insang. Pertukaran oksigen dan karbondiok-sida, terjadi di dalam lamela insang
(Rahardjo, 1985).
Setiap lengkung insang pada
elasmobranchia disokong oleh rangka yang melengkung, terdiri dari:
- Tapis insang, terdapat pada dasar lengkung insang mengarah ke dalam rongga pharing. Berfungsi untuk menapis bahan makanan yang terbawa bersama air pernafasan, yang kemudian diteruskan ke dalam oesophagus.
- Jari-jari insang, melekat pada bagian luar dari leng¬kung insang mengarah ke permukaan tubuh sebagai penguat struktur insang.
- Lamela insang, berupa rambut yang halus terbungkus oleh epithelium tipis dengan satu ujungnya melekat pada jari-jari insang penuh dengan kapiler darah. Di sini terjadi proses pernafasan di dalam insang (Rahardjo, 1985).
Insang pada ikan osteichthyes
Pada ikan
ini operculum yang tersusun atas 4 potong tulang dermal, yaitu operculum,
properculum, interculum, dan sub operculum. Selaput tipis bekerja sebagai klep
pada celah insang. Bagian depan dari selaput melekat pada operculum, sedangkan
pada bagian belakangnya terlepas bebas. Selaput kulit tipis ini disebut membran
branchiostegii yang disokong oleh beberapa potong yang terletak pada dinding
ventral pharing disebut radii branchiostegii. Septum insang hanya satu saja dan
tidak menonjol keluar dari lamela insang, serta kadang-kadang insang tidak ada.
Jari-jari
insang selalu ada sepasang untuk setiap lengkung insang ber-jumlah 5, tetapi
lengkung insang 1 dan 5 berupa hemibranchia, hanya lengkung kedua, tiga dan
empat saja yang berupa holobranchia. Lamela insang pada lengkung pertama hanya
ada pada bagian belakang lengkung insang dan pada lengkung insang kelima pada
bagian depan saja (Rahardjo, 1985).
Tags
Laut