Darah
pada ikan berfungsi sebagai alat transport sisa oksidasi, menjaga tubuh
mengedarkan darah, mengedarkan hormon dari kelenjar buntu,dan menghindarkan
tubuh dari infeksi. Sistem
peredaran darah pada
ikan bersifat tunggal, artinya
hanya terdapat satu
jalur sirkulasi peredaran darah.
Berawal dari jantung, darah menuju
insang untuk melakukan pertukaran gas. Selanjutnya, darah dialirkan ke dorsal aorta
dan terbagi ke segenap organ-organ tubuh melalui saluran-salura kecil. Selain itu, sebagian darah
dari insang kadang
langsung kembali ke jantung.
Darah memberi
bahan materi dengan perantaraan difusi melalui dinding
yang tipis dari kapiler darah, dan kembali ke jantung melalui pembulu yang ke
dua. Seri pertama dinamakan sistem arteri dan seri ke dua disebut sistem
vena.
Komponen darah pada ikan yaitu:
Plasma darah
Plasma
darah, yaitu cairan darah yang mengandung butiran darah merah, mineral dari
sisa makanan, sisa dari bagian tubuh yang tidak terpakai, enzim, gas dan
hormon.
Sel Darah
Sel-sel darah ikan terdiri dari:
Erytrocite
- Bentuk oval dengan inti berdiameter 7-36 mikron
- Mengandung Hb yang mengikat karbohidrat dan O2
Leucocyte
- Bentuk ameboid, berinti sel cekung
Menurut Rahardjo (1985), peredaran darah
pada ikan dilakukan oleh organ:
- Jantung
- Pembuluh Darah
- Pembuluh Limfa
Jantung
ikan terletak pada ruang pericardial di sebelah posterior dan terdiri dari dua
ruang, yaitu atrium dan ventricle. Pada jantung terdapat ruang tambahan yang
disebut sinus venosus yang berdinding tipis. Pada elasmobranchii, conus
arteriosus sudah tereduksi menjadi suatu struktur yang sangat kecil, sedangkan bulbus arteriosus yang berdinding tebal
menjadi bagian dari perluasan sebagian aorta ventral (Rahadjo, 1980).
Tags
Laut