Pola
makanan seimbang didapat dari nutrisi dengan 7 komponen; protein, karbonhidrat,
lemak, vitamin, mineral, air dan serat, 10% daging untuk mendapatkan lemak.
Ragam pangan yang dikonsumsi harus dapat memenuhi tiga fungsi makanan yaitu zat
tenaga (karbonhidrat), zat pembangun (protein), dan zat pengatur (vitamin dan
mineral). Untuk dapat mencukupinya, pangan yang dikonsumsi sehari-hari harus
beranekaragam karena konsumsi pangan
yang beranekaragam dapat melengkapi kekurangan zat gizi pada pangan lain
sehingga diperoleh masukan zat gizi yang seimbang (Almatsier, 2004).
Suatu cara yang ditempuh seseorang atau sekelompok
orang untuk memilih makanan dan mengonsumsinya sebagai reaksi terhadap
penagruh-pengaruh fisiologis, psikologis, budaya dan sosial (Suryani,
2011).
Makanan yang dimakan sehari-hari dinilai sehat untuk mencukupi kebutuhan
tubuh, apabila makanan tersebut terdiri dari bahan makanan yang mempunyai tiga
kegunaan yang sering disebut Tri Guna Makanan, yaitu (Suhardjo, 2002):
- Mengandung Zat Tenaga Bahan makanan sumber zat tenaga adalah beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar, kentang, sagu, roti, mie, yang mengandung karbonhidrat serta mengandung lemak.
- Mengandung Zat Pembangun Bahan makanan sumber zat pembangun yang berasal dari hewan mengandung protein hewani adalah telur, ikan, ayam, daging, susu serta hasil olahannya. Sedangkan jenis bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan mengandung protein nabati adalah kacang tanah, kacang merah, kacang hijau dam kacang kedelai.
- Mengandung Zat Pengatur Berguna untuk mengatur semua fungsi tubuh dan melindungi tubuh dari penyakit.
Setiap makanan mengandung unsur yang berbeda-beda. Ada
yang merupakan bahan makanan sumber karbonhidrat, protei, atau lemak, ada pula
yang mengandung tinggi serat. Ada kelompok makanan yang mengandung tinggi
vitamin c, atau viatmin yang lain. Tidak ada satu jenis makanan pun yang dapat
menyediakan semua zat gizi yang diperlukan tubuh. Mengonsumsi berbagai jenis
bahan makanan sekaligus dapat memaksimalkan manfaat dari suatu makanan (Nadya,
2009).
Sebagian besar rumah tangga di Indonesia lebih banyak
belanja sayur dibandingkan buah-buahan. Proporsi konsumsi bulanan untuk sayuran
dan buah terhadap total konsumsi
makanan, maka proporsi konsumsi sayur 6,6% dan buah 3% terhadap total konsumsi
makanan bulanan. Propinsi bengkulu adalah propinsi dimana rumah tangganya
mengeluarkan 10,7 % konsumsi makanan untuk sayur dan ini merupakan tertinggi
dibandingkan propinsi lainnya di indonesia. Sedangkan rumah tangga di Propinsi
Kepulauan Riau, membelanjakan 4,9% uang untuk belanja buah – buahan, dan ini
tertinggi di Indonesia (Anne, 2005).
Tags
Gizi dan Nutrisi