Sifat
telur ikan Mas adalah menempel pada substrat. Telur ikan Mas berbentuk bulat,
berwarna bening, berdiameter 1,5-1,8 mm, dan berbobot 0,17-0,20 mg. Ukuran telur
bervariasi, tergantung dari umur dan ukuran atau bobot induk. Embrio akan
tumbuh di dalam telur yang telah dibuahi oleh spermatozoa (Susanto, 2007).
Antara
2-3 hari kemudian, telur-telur akan menetas dan tumbuh menjadi larva. Larva
ikan Mas mempunyai kantong kuning telur yang berukuran relatif besar sebagai
cadangan makanan bagi larva. Kantong kuning telur tersebut akan habis dalam
waktu 2-4 hari. Larva ikan Mas bersifat menempel dan bergerak vertikal. Ukuran
larva antara 0,50,6 mm dan bobotnya antara 18-20 mg. Larva berubah menjadi
kebul (larva stadia akhir) dalam waktu 4-5 hari. Pada stadia kebul ini, ikan
Mas memerlukan pasokan makanan dari luar untuk menunjang kehidupannya. Pakan
alami kebul terutama berasal dari zooplankton, seperti rotifera, moina, dan
daphnia. Kebutuhan pakan alami untuk kebul dalam satu hari sekitar 60- 70% dari
bobotnya (Susanto, 2007).
Setelah
2-3 minggu, kebul tumbuh menjadi burayak yang berukuran 1-3 cm dan bobotnya
0,1-0,5 gram. Antara 2-3 minggu kemudian, burayak tumbuh menjadi putihan (benih
yang siap untuk didederkan) yang berukuran 3-5 cm dan bobotnya 0,5-2,5 gram.
Putihan tersebut akan tumbuh terus. Setelah tiga bulan berubah menjadi
gelondongan yang bobot per ekornya sekitar 100 gram. Gelondongan akan tumbuh
terus menjadi induk. Setelah enam bulan dipelihara, bobot induk ikan jantan
bisa mencapai 500 gram. Sementara itu, induk betinanya bisa mencapai bobot 1,5
kg setelah berumur 15 bulan. Induk-induk ikan Mas tersebut mempunyai kebiasaan
mengaduk- aduk dasar perairan atau dasar kolam untuk mencari makanan (Susanto,
2007).
Perkembangan
budidaya ikan Mas mengalami kemajuan yang sangat pesat. Dapat dikatakan ikan
Mas mempunyai tingkat pembudidayaan yang hampir semprna. Tidak ada ikan jenis
lainnya yang mempunyai data-data yang selengkap ikan Mas (Cyprinus carpio, L)
ini. Mulai dari jumlah telur yang dihasilkan dari tiap kilogram induk sampai
dengan pemijahan buatan engan menggunakan rangsangan kelenjar hipofisa semuanya
sudah dilakukan penelitian terhadap ikan ini (Susanto, 1987).
Perkembangan
pembudidayaan ikan Mas ini dapat dilihat dari banyaknya strain atau varietas
ikan Mas. Tiap daerah mempunyai strain yang khas, yang berbeda dengan daerah
lainnya dan tentu saja disesuaikan dengan kondisi lingkungan masyarakatnya
(Susanto, 1987).
Tags
Laut