Faktor
faktor lingkungan dan infeksi jamur minor dapat menghasilkan suhu lebih tinggi
pada bayi dan anak kecil daripada anak-anak yang lebih besar dan orang dewasa.
Pada bayi yang sangat muda, demam merupakan salah satu tanda suatu gangguan.
Pada anak usia bermain, kejang karena panas dapat sama dengan demam dan
merupakan masalah yang penting. Ada tidaknya demam adalah penting dalam
merencanakan asuhan keperawatan. Suhu tubuh harus diukur pada saat masuk ke
fasilitas perawatan kesehatan sebelum dan sesudah pembedahan atau prosedur
diagnostik invasif, selama dalam masa infeksi yang tidak teridentifikasi
setelah tindakan menurunkan demam dan kadang-kadang pada bayi atau anak yang
tampak merah mukanya, merasa hangat atau letargi (Engel, 1998).
Mengukur suhu tubuh
Suhu
tubuh seringkali dijadikan sebagai salah satu faktor untuk menentukan kondisi
kesehatan bayi, disamping sejumlah faktor fisik lainnya. Suhu tubuh bayi yang
normal, berkisar antara 36,50 C – 370 C. Apabila tubuhnya
diatas atau di bawah kisaran suhu tubuh, kemungkinan ada sesuatu yang salah di dalam tubuhnya (Perry, 2005).
Untuk
mengetahui berapa suhu tubuh bayi kita dapat menggunakan termometer. Alat
pengukur suhu tubuh ini banyak jenisnya yaitu termometer air raksa, termometer
digital, termometer berbentuk strip. Termometer air raksa bentuknya pipih
dengan ujung agak lancip. Pada ujung termometer tersebut terdapat rongga yang
berisis air raksa. Apabila ujung lancip yang berisi air raksa ini tersentuh
suhu tubuh maka air raksa ini akan bergerak dan menunjukkan angka tertentu pada
skala yang tertera. Termometer jenis ini bisa digunakan dengan cara dimasukkan
ke dalam mulut atau diselipkan di ketiak.
Selain
itu ada jenis termometer lain yang bentuknya mirip termometer air raksa, yaitu
termometer rektal. Bedanya, ukuran termometer rektal sedikit lebih kecil dan
bagian ujungnya sedikit lebih tunpul daripada termometer air raksa. Jenis
termometer ini lebih praktis penggunaanya dibandingkan termometer air raksa.
Jenis lain yang cukup praktis penggunaanya termometer strip yaitu tinggal
diletakkan atau ditempelkan pada dahi bayi.
Tempat dan waktu pengukuran suhu
tubuh
Di setiap
tempat perawatan baik di rumah sakit maupun klinik dipakai lokasi pengukuran temperatur
pada ketiak, sub lingual dan rektal (Gabriel, 1998). Pada bayi di bawah umur 2
tahun dapat pula diukur direktal atau lipat paha (Abdul latif, 2000). Tempat
umum pengukuran suhu adalah oral, rektal dan aksila membran timpani, esofagus,
arteri pulmoner atau bahkan kandung kemih. Untuk dewasa awal yang sehat rata-rata
suhu oral 370C.
Tempat-tempat
pengukuran ini dapat diiuraikan sebagai berikut:
Pengukuran di ketiak (axila)
Melakukan
pengukuran suhu di ketiak adalah dianjurkan karena aman, bersih dan
mudah dilakukan. Hal ini tidak menimbulkan resiko pada neonatus meskipun itu
memerlukan waktu sedikit lebih lama dari pengukuran suhu di rektal. Pengukuran
suhu axila adalah cara paling aman untuk mengetahui suhu tubuh pada bayi baru
lahir. Namun suhu axila merupakan teknik pengukuran suhu yang kurang akurat
karena diletakkan di luar tubuh daripada di dalam tubuh.
Pengukuran axila mempunyai keuntungan dan
kerugian yaitu:
Keuntungannya:
- Aman dan non invansif
- Cara yang lebih disukai pada bayi baru lahir dan klien yang tidak kooperatif
Kerugiannya:
- Waktu pengukuran lama
- Memerlukan bantuan perawat untuk mempertahankan posisi klien
- Tertinggal dalam pengukuran suhu inti pada waktu perubahan suhu yang cepat 4) Memerlukan paparan toraks
Pengukuran di lipat paha
Pengukuran di lipat paha juga dianjurkan
dengan beberapa pertimbangan yaitu
(Perry, 2005):
- Anatomi dan fisiologi. Terdapat pembuluh darah besar yaitu arteri dan vena femoralis dengan cabang-cabang arteri yang banyak, dimana suhu akan berpindah dari darah ke permukaan kulit melalui dinding pembuluh darah. Selain itu juga bahwa kulit epidermis di lipat paha lebih tipis dari kulit di tempat lain sehingga mempercepat terjadi pengeluran panas dari pembuluh darah yang berada di lapisan ke permukaan kulit.
- Aman. Daerah tersebut tidak mudah lecet dan bila termometer dijepitkan tidak mudah lepas atau jatuh
- Bersih. Termometer tidak akan terkontaminasi sehingga bisa dipakai pada pasien yang lain tanpa harus disterilkan dalam waktu yang lama
- Mudah. Mudah dilakukan dan mudah diamati kenaikan suhu tubuh pada termometer
Pengukuran di rektal
Rektal dijadikan tempat pengukuran karena
daerah tersebut banyak pembuluh darah walaupun sekarang sudah dianjurkan untuk
menghindari oleh karena dapat menyebabkan trauma pada pembuluh-pembuluh darah
apabila dilakukan berulang kali. Pengukuran rektal digunakan pada bayi, pasien
dengan bedah atau kelainan rektal, pasien dengan miokard akut. Pengukuran suhu
rektal adalah paling mungkin pada anak-anak yang lebih muda.
Pengukuran suhu tubuh direktal terdapat
keuntungan dan kerugian yaitu:
Keuntungannya:
- Terlebih dapat diandalkan bila suhu oral dapat diperoleh
- Menunjukkan suhu inti (rektum, membran timpani, esofagus, arteri pulmoner, kandung kemih)
Kerugiannya yaitu:
- Pengukuran suhu inti lebih lambat selama perubahan suhu yang cepat
- Tidak boleh dilakukan pada klien yang mengalami bedah rektal, nyeri pada area rektal atau cenderung perdarahan.
- Memerlukan perubahan posisi dan dapat merupakan sumber rasa malu dan ansietas klien 4) Memerlukan lubritasi
- Dikontra indikasikan pada bayi baru lahir
Pengukuran oral
Yaitu pengukuran yang dilakukan di dalam
mulut lebih khususnya di bawah lidah karena daerah ini banyak terdapat mukosa,
sedangkan untuk waktu pengukuran dilakukan berdasarkan lama pengukuran suhu di
rektal antara 3-5 menit, di oral 3-7 menit, axila, 9-15 menit sedangkan pengukuran
suhu tubuh di ketiak pada usia dewasa adalah 8-10 menit (Tulus, 2001).
Tags
Fisika