Kemampuan
sumber daya alam sebagai penghasil pangan adalah sangat terbatas. Untuk itu
perlu diupayakan pengembangan sumber daya alam yang pada akhirnya ditujukan
bagi pengembangan produksi pangan.
Secara
harafiah Revolusi Hijau (Green Revolution) adalah perubahan secara cepat dalam
memproduksi bahan makanan. Asumsinya berangkat dari hipotesap roduksi bahan
makanan tidak akan mencukupi yang dibutuhkan manusia jika hanya mengandalkan
cara berproduksi tradisional.
Revolusi
hijau merupakan usaha pengembangan teknologi pertanian untuk meningkatkan
produksi pangan. Peningkatan tersebut dengan cara mengubah dari pertanian
tradisional menjadi pertanian modern, yakni pertanian dengan memanfaatkan atau
menggunakan teknologi lebih maju dari waktu sebelumnya.
Jadi revolusi
hijau terletak pada pemanfaatan hasil penemuan teknologi up to date. Revolusi
hijau dikenal juga sebagai Revolusi Agraria. Dengan Revolusi ini para petani
ditandai dengan semakin berkurangnya ketergantungan para petani pada cuaca dan
alam karena meningkatnya peran ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Jenis bahan
makanan yang mendapat prioritas adalah jenis bahan pokok bagi sebagian besar
penduduk dunia, seperti gandum, jagung dan padi.
Terdapat
dua metode untuk meningkatkan produksi bahan makanan, yakni metode
ekstensifikasi dan intensifikasi. Metode Ekstensifikasi dilakukan dengan cara memperluas
lahan pertanian dalam meningkatkan produksi bahan makanan. Denga metode ini
maka akan dibuka lahan-lahan baru untuk ditanami, seperti dengan membuka hutan,
mengubah lahan tandus menjadi lahan produktif.
Sedangkan
metode Intensifikasi adalah dengan cara mengintensifkan lahan pertanian yang ada,
supaya produktivitas lahan terus meningkat.
Metode yang ke dua ini dengan cara menggunakan:
- Bibit unggul
- Memakai pupuk kimia / buatan
- Saluran irigasi yang baik
- Pengobatan atau pemakaian pestisida, insektisida dan fungisida
- Kegiatan penyuluhan pertanian.
- Lancarnya transportasi dan komunikasi
- Kegiatan pemasaran yang baik.
Tags
Tanaman