“Brain
Based Learning adalah sebuah konsep untuk menciptakan pembelajaran yang
berorientasi pada upaya pemberdayaan potensi otak siswa” (Dini Nurhadyani, 2011
dalam Artikel Penerapan Brain Based Learning dalam Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan Motivasi Belajar dan Kemampuan Koneksi
Matematis Siswa).
Pendekatan Brain Based Learning
Brain Based Learning adalah pembelajaran yang diselaraskan dengan cara otak
yang didesain secara alamiah untuk belajar. Brain Based Learning menawarkan
sebuah konsep untuk menciptakan pembelajaran yang berorientasi pada upaya
pemberdayaan potensi otak siswa. Dalam menerapkan pendekatan Brain Based
Learning, ada beberapa hal yang harus diperhatikan karena akan sangat
berpengaruh pada proses pembelajaran, yaitu lingkungan, gerakan dan olahraga, musik,
permainan, peta pikiran (mind map), dan penampilan guru.
Tahap-tahap pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Brain Based
Learning yaitu:
- Pra-Pemaparan. Pra-pemaparan membantu otak membangun peta konseptual yang lebih baik.
- Persiapan. Dalam tahap ini, guru menciptakan keingintahuan dan kesenangan.
- Inisiasi dan akuisisi Tahap ini merupakan tahap penciptaan koneksi atau pada saat neuron-neuron itu saling “berkomunikasi” satu sama lain.
- Elaborasi. Tahap elaborasi memberikan kesempatan kepada otak untuk menyortir, menyelidiki, menganalisis, menguji, dan memperdalam pembelajaran.
- Inkubasi dan memasukkan memori. Tahap ini menekankan bahwa waktu istirahat dan waktu untuk mengulang kembali merupakan suatu hal yang penting.
- Verifikasi dan pengecekan keyakinan. Dalam tahap ini, guru mengecek apakah siswa sudah paham dengan materi yang telah dipelajari atau belum. Siswa juga perlu tahu apakah dirinya sudah memahami materi atau belum.
- Perayaan dan integrasi. Tahap ini menanamkan semua arti penting dari kecintaan terhadap belajar.
Berdasarkan pendapat ahli di atas
dapat disimpulkan Brain Based Learning adalah pendekatan pembelajaran
yang berorientasi pada upaya pemberdayaan potensi otak dengan didasarkan pada
disiplin-disiplin ilmu syaraf, biologi, psikologi, pemahaman tentang hubungan
antara pembelajaran dan otak kini mengantarkan kepada peran emosi, pola,
pemaknaan, lingkungan, ritme tubuh dan sikap, stres, trauma, penilaian, musik,
gerakan, gender, dan pengayaan.
Tags
Psikologi Pendidikan