Dengan
demikian, audit sebagai suatu proses dengan kemampuan dan independensi seseorang dapat menghimpun dan mengevaluasi
bukti-bukti dari keterangan yang terukur dari suatu kesatuan ekonomi dengan
tujuan untuk mempertimbangkan dan melaporkan tingkat kesesuaian dan keterangan
yang terukur tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan . Dengan
demikian, audit adalah kegiatan
pemeriksaan terhadap suatu kesatuan ekonomi yang dilakukan seseorang atau
kelompok/lembaga yang independen yang bertujuan untuk untuk mengevaluasi atau
mengukur lembaga/perusahaan dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan dengan
kriteria yang telah ditentukan.
Menurut
Gomez-Mejia (2001), audit sumber daya manusia merupakan tinjauan berkala yang
dilakukan oleh departemen sumber daya manusia untuk mengukur efektifitas
penggunaan sumber daya manusia yang terdapat di dalam suatu perusahaan.
Selain
itu, audit memberikan suatu perspektif yang komprehensif terhadap praktik yang
berlaku sekarang, sumber daya, dan kebijakan manajemen mengenai pengelolaan SDM
serta menemukan peluang dan startegi untuk mengarahkan ulang peluang dan
strategi tersebut. Intinya, melalui audit dapat menemukan permasalahan dan
memastikan kepatuhan terhadap berbagai peraturan perundangan-undangan dan
rencana-rencana strategis perusahaan.
Bila
dilihat ruang lingkup kegiatan suatu perusahaan, sebagai contoh bank,
perusahaan penerbangan, leasing, asuransi yang sangat luas dengan cabang yang
tersebar di seluruh pelosok negeri dan bahkan keluar negeri, sehingga mulai
dari kegiatan pengambilan keputusan dan penetapan kebijakan oleh Top Manajemen
persuahaan yang bersangkutan. Kemudian kegiatan pelaksanaan dari keputusan
kebijakan tersebut , serta kegiatan membukukan dan melaporkan akibat dari
kegiatan yang terjadi yang utamanya yang menyangkut SDM, semuanya perlu diaudit
.
Kembali kepada fungsi Audit ini sendiri
dapat dikategorikan ke dalam tiga bidang utamanya yang tentu fokusnya ada pada
audit sumber daya manusia, antaranya terdiri atas:
Policy audit/manajemen audit
Policy audit/manajemen audit atau
penilaian yang dilaksanakan secara sistematis dan independent, berorientasi ke
masa depan terhadap : keputusan dan kebijakan yang dilakukan oleh manajemen
yang bertujuana untuk meningkatkan kualitas SDM melalui perbaikan pelaksanaan
fungsi manjemen, pencapaian rencana yang sudah ditetapkan serta pencapaian
social objective.
Performance/Operasional audit
Performance/Operasional audit, merupakan
suatu kegiatan penilaian yang sistematis yang dilaksanakan secara objective dan
independent berorientasi atas masa depan untuk semua kegiatan yang ada dalam
suatu perubahan yang utamanya dalam bidang SDM.
Financial audit
Financial audit, yang mempunyai orientasi
pengujian / penilaian secara independent dan objectif atas tingkat kewajaran
dan kecermatan serta data keuangan untuk memberikan perlindungan keamanan asset
perusahaan dengan melakukan evaluasi kelayakan internal control yang di
tetapkan. Audit ini sendiri dapat dilakukan dalam beberapa situasi, antaranya:
- Ketika dirasa perlu oleh manjemen puncak
- Ketika suatu kekuatan ekternal yang memaksa untuk dilakukan suatu tinjauan.
- Ketika seorang manajer baru yang merasa bertanggung jawab atas dep. SDM
- Ketika suatu perusahaan yang signifikan dalam suatu dunia usaha yang memaksa untuk melakukan considerasi ulang manajemen SDM
- Ketika suatu keinginan spesialist sdm untuk meningkatkan praktik dan sistem sdm perusahaan.
Audit
memberikan suatu perspektif yang komperehensif terhadap praktik yang berlaku
sekarang, sumber daya, dan kebijakan manajemen mengenai pengelolaan sumber daya
manusia serta menemukan peluang dan strategi untuk mengarahkan ulang peluang
dari strategi tersebut. Termasuk di dalamnya adalah asumsi bahwa peluang telah
hilang karena tetap bertahan dengan pendekatan sekarang ini, dan proses
manajemen sumber daya manusia adalah dinamik dan mestilah secara terus menerus
diarahkan ulang agar responsif tehadap kebutuhan.
Sedangkan,
audit SDM adalah pemeriksaan kualitas secara menyeluruh kegiatan SDM dalam
suatu departemen, divisi atau perusahaan, dalam arti mengevaluasi
kegiatan-kegiatan SDM dalam suatu perusahaan dengan menitikberatkan pada
peningkatan atau perbaikan kegiatan.
Audit
memberikan suatu perspektif yang komprehensif terhadap praktik yang berlaku
sekarang, sumber daya, dan kebijakan manajemen mengenai pengelolaan SDM serta
menemukan peluang dan strategi untuk mengarahkan ulang peluang dan strategi
tersebut. Audit juga menciptakan citra departemen SDM yang profesional antara
manajer dan spesialis SDM, membantu menjernihkan peran departemen dan
menghasilkan keseragaman yang lebih besar. Intinya, melalui audit dapat
menemukan permasalahan dan memastikan kepatuhan terhadap berbagai peraturan
perundang-undangan dan rencana-rencana strategis perusahaan.
Manusia
merupakan sumber daya yang paling penting dan menentukan dalam arah dan perubahan
organisasi. Tanpa manusia sebagai penggeraknya, organisasi menjadi kumpulan
resources yang tidak berguna. Selain itu, sumber daya manusia menjadi pilar
penyangga utama sekaligus penggerak roda organisasi dalam usaha mewujudkan
visi, misi dan tujuan organisasi. Dan,
persis seperti aspek keuangan, pemasaran, mutu, lingkungan, manajemen,
operasional, internal dan eksternal, maka sumber daya manusia juga memerlukan
audit untuk memeriksa dan melihat sejauh mana fungsi-fungsi sumber daya manusia
dalam organisasi memenuhi azas kesesuaian, efektivitas dan efisiensi di dalam
prakteknya untuk mendukung tercapainya tujuan dan sasaran organisasi secara
keseluruhan. Audit sumber daya manusia sejatinya merupakan penilaian yang
sifatnya komprehensif. Audit itu juga didesain untuk menentukan jika dan
bagaimana suatu perusahaan memenuhi tanggung jawabnya yang berhubungan dengan
aturan-aturan sumber daya manusia. Guna mengerti dengan benar akan budaya,
dinamika internal, dan bagaimana fungsi-fungsi organisasi, maka porsi terbesar
dari pekerjaan audit sumber daya manusia dilakukan on-site dan
diikutsertakannya berbagai komponen audit. Kunci penilaian keseluruhan dalam
audit ini adalah gap analysis yang mengukur aktivitas sumber daya manusia pada
kondisi saat audit dengan praktek-praktek yang dipertimbangkan sebagai yang
"terbaik".
Lebih
penting lagi, audit sumber daya manusia dapat dipandang sebagai proses
pembelajaran yang merupakan perluasan dari kata mencoba. Dalam pembelajaran
(learning) juga terdapat beberapa kesalahan dan ini dipandang sebagai proses
untuk lebih menghasilkan dan mencapai apa yang dipandang sebagai praktek
terbaik. Seperti aturan umum yang disampaikan oleh Warren Bennis dan Burt Nanus
untuk semua organisasi: reasonable failure should never be received with anger.
Secara garis besar, maka HR Audit terdiri
dari beberapa area:
- Pertama, audit fungsi SDM. Audit fungsi SDM ini bertujuan untuk mengukur efektivitas dari fungsi SDM yang berada pada organisasi. Dalam tahap audit ini, maka auditor melakukan analisa terhadap tujuan dari setiap aktivitas SDM, kemudian mengkaji kinerja mereka yang bertanggung jawab terhadap pekerjaan tersebut. Seringkali, misalnya, masalah yang terjadi adalah peran dan tanggung jawab tidak terdefinisikan dengan baik, sehingga ini menghambat tujuan tercapai. Melalui audit SDM, maka masalah seperti ini bisa ditemukan untuk kemudian dicari solusinya.
- Kedua, audit kepatuhan yang merupakan audit yang mengkaji kepatuhann perusahaan terhadap hukum, kebijakan maupun prosedur yang terkait dengan fungsi SDM. Hal ini penting sekali karena jika kepatuhan tidak dipenuhi, maka artinya perusahaan melakukan pelanggaran di bidang SDM. Isu-isu yang berkaitan dengan ini antara lain adalah masalah kesehatan dan keselamatan, aturan jam kerja, aturan UMR, dan lainnya.
- Ketiga, audit iklim SDM, dimana ini sangat mempengaruhi kondisi karyawan, mulai dari motivasi, semangat hingga kepuasan kerja. Audit ini bisa dilakukan dengan memperhatikan absensi, turnover karyawan, ataupun melakukan pengamatan langsung terhadap perilaku karyawan.
- Keempat, audit strategi perusahaan. Mengapa audit strategi perusahaan menjadi penting? Hal ini dikarenakan strategi perusahaan menentukan keunggulannya dalam bersaing di pasar. Melalui audit strategi, maka perusahaan akan mampu melakukan analisa SWOT yang merupakan informasi penting dalam menentukan strategi perusahaan ke depan. Kemudian bagaimana hubungannya dengan SDM? Tentunya fungsi SDM harus memahami strategi, karena segala aktivitas SDM seperti rekrutmen, kompensasi, succession planning, dan lainnya harus selalu sesuai dengan strategi perusahaan.
Audit
juga merupakan proses sistematik dalam pengumpulan dan penilaian secara
objektif atas bukti-bukti yang berkenaan dengan pernyataan tentang
tindakan-tindakan dan peristiwa-peristiwa untuk menentukan tingkat kesesuaian
antara pernyataan tersebut dengan kriteria-kriteria standar, serta
mengkomunikasikan hasil-hasilnya kepada pihak-pihak pengguna yang
berkepentingan.
Audit
dapat dibagi dua berdasarkan siapa pelakunya yaitu: audit internal dan audit
eksternal. Audit internal adalah audit yang dilaksanakan di dalam suatu
organisasi dalam hal ini Badan Pengawasan Internal oleh auditor internal yang
juga karyawan sendiri. Auditor internal tidak memiliki tanggung jawab hukum
kepada publik atas apa yang dilakukannya dan dilaporkannya sebagai temuan.
Hasil kerja auditor internal bukan untuk masyarakat umum, melainkan untuk
kepentingan internal organisasi sendiri. Audit eksternal adalah audit yang
dilaksanakan oleh auditor eksternal dari pihak eksternal atau dari institusi
independen. Audit dilaksanakan berdasarkan azas-azas formal/standar kriteria
tertentu yang digunakan sebagai acuan untuk menilai. Hasil penilaian dikeluarkan
oleh institusi independen tersebut berdasarkan data dan informasi yang
diperoleh dari proses audit. Pernyataan auditor eksternal itu adalah kesimpulan
yang dijadikan dasar bagi institusi maupun pihak-pihak lain yang
berkepentingan. Contoh lembaga audit eksternal adalah akuntan publik. Audit
eksternal juga bisa dilakukan oleh konsultan yang diminta Dewan Audit untuk
melakukan audit sesuai lingkup permasalahan tertentu.
Audit
manajemen adalah audit terhadap manajemen suatu organisasi secara keseluruhan
untuk menilai usur-unsur manajemen apakah telah direncanakan, dijalankan dan
dikendalikan dengan prinsip-prinsip manajemen yang baik dan benar sehingga
organisasi melalui fungsi-fungsinya dapat mencapai tujuan yang direncanakan
yang mencakup dimensi PQCDSME (productivity, quality, cost, delivery, safety,
morale, environment) secara efektif dan efisien. Audit manajemen merupakan
instrumen bagi manajemen puncak untuk membantunya dalam pemastian pencapaian
visi, misi dan tujuan organisasi secara keseluruhan.
Yang termasuk
audit manajemen adalah audit manufaktur, audit mutu, audit keuangan, audit
sistem informasi, audit infrastruktur, audit sumber daya manusia,audit tata
pamong, audit komunikasi, audit lingkungan.
Tags
HRD