Keadaan suhu
tubuh diolah oleh thermostat hipotalamus yang akan mengatur set point hipotalamus.
Hipotalamus anterior merupakan pusat pengatur suhu yang bekerja bilaterdapat
kenaikan suhu tubuh, hipotalamus anterior akan mengeluarkan impuls eferen sehinggaakan
terjadi vasodilatasi di kulit dan keringat akan dikeluarkan.
Selanjutnya
panas akan dikeluarkan dari tubuh. Hipotalamus posterior merupakan pusat
pengaturan suhu tubuh yang bekerja pada keadaan dimana terdapat penurunan suhu
tubuh.Hipotalamus posterior akan mengeluarkan impuls eferen sehingga pembentukan
panas ditingkatkan dengan meningkatnya metabolisme dan aktivitas otot rangka
dengan menggigil (Guyton1995).
Disamping
melalui pengaturan dihipotalamus. Proses pemindahan energy panas , baik masuk
kedalam tubuh maupun hilang melalui kulit dan dapat terjadi dengan beberapa
cara yaitu: konduksi, konveksi, radiasi dan evaporasi Konduksi adalah pemaparan
panas dari suatu obyek yang suhunya lebih tinggi ke obyek lain dengan jalan
kontak langsung (Gabriel 1996). Panas yang dibuang dengan cara konduksi ini
yaitu dari permukaan tubuh ke obyek lain.
Konveksi
adalah pergerakan udara dalam jumlah kecil, konveksi hampir selalu terjadi
disekitar tubuh dikarenakan oleh kecenderungan udara yang dekat dengan kulit
bergerak ke atas waktu udara tersebut dipanasi. Radiasi adalah pemindahan panas
melalu i radiasi elektromagnetik inframerah dari suatu benda yang lain dengan
suhu yang berbeda tanpa mengalami kontak ke dua (2) benda tersebut
(Ganong, 2002).
Evaporasi
adalah pengalihan panas dari bentuk cair menjadi uap . Manusia kehilangan
sekitar 9 x 10 kalori / gram melalui penguapan paru-paru. Penguapan air melalui
kulit paru-paru disebut penguapan insisibel karna dapat terkontrol.
Kulit
juga berperan dalam mengontrol suhu tubuh. Peran kulit dalam regulasi suhu
meliputi insulasi tubuh, vasokontriksi (yang mempengaruhi jumlah aliran darah dan
kehilangan panas pada kulit) dan sensasi suhu. Kulit merupakan jaringan subkutan
dan lemak yang menyimpan panas dalam tubuh. Ketika aliran darah antara lapisan
kulit berkurang. Kulit itu sendiri merupakan insulator yang baik.
Suhu
ruangan juga sangat mempengarui penurunan suhu tubuh dan proses hilangnya panas
pada tubuh. Apabila ruangan / lingkungan yang panas maka proses radiasi dan
konduksi menurun serta evaporasi tidak terjadi sebab evaporasi sangat dipengaruhi
oleh faktor kelembaban udara. Apabila kelembaban udara meningkat maka evaporasi
berkurang selain itu emosi yang tinggi dan stress dapat mempengaruhi suhu tubuh
stimulasi sistem saraf simpatis dapat memproduksi epinephrin dan norepinephrin
yang akan meningkatkan aktifitas metabolik dan produksi panas (Potter, 2005).
Tags
Fisika