Dengan
demikian, suatu perusahaan atau organisasi dalam usaha pencapaian tujuannya
harus bisa memperhatikan kepuasan kerja karyawannya yang meliputi
harapan-harapan dan kebutuhan-kebutuhannya. Apabila yang diharapkan karyawan
dengan kenyataan yang tidak terdapat kesenjangan atau hanya terdapat
kesenjangan yang kecil berarti masih terdapat kepuasan dalam diri karyawan
tersebut.
Menurut
Veithzal Rivai (2004) mengemuka kan bahwa: Kepuasan kerja pada dasarnya
merupakan sesuatu yang bersifat individual, setiap individu memiliki tingkat
kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku pada
dirinya. Makin tinggi penilaian terhadap kegiatan yang dirasakan sesuai dengan
keinginan individu, maka makin tinggi kepuasannya terhadap kegiatan tersebut.
Melalui pengembangan karir akan membantu
karyawan dalam mencapai kepuasan kerjanya sendiri. Dengan penilian ini dapat
diketahui ciri-ciri positif dan negatif yang ada pada diri seseorang yang akan
mengacu pendorong yang kuat untuk lebih meningkatkan kemampuan kerja, baik
dengan menggunakan ciri-ciri positif sebagai modal maupun dengan usaha yang
sistematik untuk menghilangkan atau sedikit mengurangi ciri-ciri negatifnya.
Melalui
kesempatan karir dan penyesuaian antara karir internal karyawan yang ada dalam
pelaksanaanya, penyesuian tersebut dapat dilakukan dengan bantuan program
mutasi karyawan dan program pendidikan dan latihan, dengan program ini
diharapkan karyawan dapat menambah wawasan, pengalaman, kemampuan dan kaeahlian
sehingga akan meningkatkan kepuasan kerja karyawan.
Dengan
adanya pengembangan karir akan mendorong karyawan dalam mencapai kepuasan
kerjanya. Baik tidaknya karyawan dalam pengembangan karirnya akan berdampak
terhadap kepuasan kerja karyawan. Dari uraian di atas terlihat bahwa
pengembangan karir mempunyai pengaruh terhadap kepuasan kerja dimana pengaruh
tersebut dapat bersifat positif/negatif.
Tags
HRD