Gaya
kepemimpinan yang tepat diperlukan untuk mempengaruhi pegawai agar berperan
aktif adalah mereka (pemimpin) yang dapat menjalankan tugasnya. pegawai atau
bawahan akan merasa diperhatikan jika pemimpin mereka peka terhadap kebutuhan
dan keinginan mereka. Kinerja mereka akan positif jika pemimpin mampu
menerapkan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan kondisi perusahaan dan pegawai.
Selain itu, pemimpin harus mendorong (memotivasi) dan membina setiap staf untuk
berkembang secara optimal. Dengan demikian, seorang pemimpin dapat dikatakan
sebagai penggerak dari keberhasilan kerja organisasi atau perusahaan.
Sedangkan
Kinerja pegawai adalah hasil pekerjaan atau kegiatan seorang pegawai secara
kuantitas dan kualitas untuk mencapai tujuan organisasi yang menjadi tugas dan
tanggungjawabnya dimana tugas pegawai adalah bersifat pelayanan yang sebaik-baiknya
kepada konsumen.
Sebuah
penelitian melakukan Analisis Continguency menunjukkan bahwa kinerja pegawai ditentukan
oleh gaya kepemimpinan. Gaya kepemimpinan Laizzer Faire yang diterapkan
berdampak terhadap aspek finansial, kepuasan mitra kerja, mekanisme kerja,
kepuasan pegawai dan penggunaan waktu. Umumnya mereka mampu menyelesaikan
pekerjaannya bila diberikan kebebasan dalam pemanfaatan waktu kerjanya.
Ketentuan ini tentu saja tidak melanggar etika pegawai dengan ketetapan waktu
kerja. Kinerja pegawai yang paling buruk terdapat pada gaya kepemimpinan
otoriter oleh atasannya. Pada umumnya pegawai di bawah gaya kepemimpinan
tersebut kurang kreatif dan cenderung selalu di bawah tekanan kerja, dengan
demikian prestasi kerjanya semakin lama semakin buruk.
Tags
Industri dan Jasa