Besarnya
penyediaan atau supply tenaga kerja dalam masyarakat adalah jumlah orang yang
menawarkan jasanya untuk proses produksi. Diantara mereka sebagian sudah aktif
dalam kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa. Mereka dinamakan golongan
yang bekerja. Sebagian lain tergolong yang siap bekerja dan yang sedang
berusaha mencari pekerjaan, mereka dinamakan pencari kerja atau pengangguran.
Jumlah yang bekerja dan mencari pekerjaan dinamakan angkatan kerja. Di bawah
ini akan dibahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran tenaga
kerja yang selanjutnya dapat mempermudah analisa partisipasi kerja atau analisa
penyediaan tenaga kerja secara terperinci.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penawaran
Tenaga Kerja
Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi
penawaran tenaga kerja, diantaranya sebagai berikut:
Jumlah Penduduk
Makin besar jumlah penduduk, makin banyak
tenaga kerja yang tersedia baik untuk angkatan kerja atau bukan angkatan kerja
dengan demikian jumlah penawaran tenaga kerja juga akan semakin besar.
Struktur
Umur
Penduduk Indonesia termasuk dalam
struktur umur muda, ini dapat dilihat dan bentuk piramida penduduk Indonesia.
Meskipun pertambahan penduduk dapat ditekan tetapi penawaran tenaga kerja
semakin tinggi karena semakin banyaknya penduduk yang memasuki usia kerja,
dengan demikian penawaran tenaga kerja juga akan bertambah.
Produktivitas
Produktivitas merupakan suatu konsep yang
menunjukkan adanya kaitan antara output dan jam kerja yang dibutuhkan untuk
menghasilkan produk dari seseorang tenaga kerja yang tersedia. Secara umum
produktivitas tenaga kerja merupakan fungsi daripada pendidikan, teknologi, dan
ketrampilan. Semakin tinggi pendidikan atau ketrampilan tenaga kerja maka
semakin meningkat produktivitas tenaga kerja.
Tingkat Upah
Secara teoritis, tingkat upah akan
mempengaruhi jumlah penawaran tenaga kerja. Apabila tingkat upah naik, maka
jumlah penawaran tenaga kerja akan meningkat dan sebaliknya. Hal ini dapat
dibuktikan pada kurva penawaran tenaga kerja yang berslope positif.
Tingkat Pendapatan
Secara teoritis, apabila upah meningkat
dengan asumsi jam kerja yang sama, maka pendapatan akan bertambah. Sehingga
kita akan menjumpai ibu rumah tangga yang bekerja merasa tidak perlu lagi
membantu suami untuk mencari nafkah, akibatnya tingkat partisipasi angkatan
kerja akan berkurang, dengan demikian supply tenaga kerja yang efektif akan
berkurang.
Kebijaksanaan Pemerintah
Dalam menelaah penawaran tenaga kerja
maka memasukkan kebijaksanaan pemerintah kedalamnya adalah sangat relevan. Kita
misalkan kebijaksanaan pemerintah dalam hal wajib belajar 9 tahun akan
mengurangi jumlah tenaga kerja, dan akan ada batas umur kerja menjadi lebih
tinggi. Dengan demikian terjadi pengurangan jumlah tenaga kerja.
Wanita yang Mengurus Rumah Tangga
Wanita yang mengurus rumah tangga tidak
termasuk dalam angkatan kerja, tetapi mereka adalah tenaga kerja yang potensial
yang sewaktu-waktu bisa memasuki pasar kerja. Dengan demikian semakin besar
jumlah wanita yang mengurus rumah tangga maka penawaran tenaga kerja akan
berkurang atau sebaliknya.
Penduduk yang Bersekolah
Sama dengan hal di atas penduduk yang
bersekolah tidak termasuk dalam angkatan kerja tetapi mereka sewaktu-waktu
dapat menjadi tenaga kerja yang potensial, dengan demikian semakin besar jumlah
penduduk yang bersekolah berarti supply tenaga kerja akan berkurang. Oleh
karena itu jumlah penduduk yang bersekolah perlu diperhitungkan untuk masa yang
akan datang.
Keadaan Perekonomian
Keadaan perekonomian dapat mendesak
seseorang untuk bekerja memenuhi kebutuhannya, misalnya dalam satu keluarga
harus bekerja semua apabila pendapatan suami tidak mencukupi kebutuhan
keluarga, atau seorang mahasiswa yang tamat tidak mau bekerja karena
perekonomian orang tua sangat memadai, atau seorang istri tidak perlu bekerja
karena perekonomian suami sudah mencukupi.
Tags
Industri dan Jasa