Ketiga
motif memiliki kas itu menurut Marihot Manulang (2005) adalah sebagai berikut:
Motif Transaksi (Transaction Motive)
Perusahaan membutuhkan uang kas untuk
membayar transaksi harian. Perluasan luas usaha akan berpengaruh pada transaksi
finansial. Kondisi itu secara otomatis juga akan menuntut kenaikan uang kas
yang dibutuhkan, antara lain untuk membayar bahan baku, upah, gaji, asuransi,
dan lain sebagainya. Persediaan kas yang cukup akan membuat perusahaan dapat
membayar transaksi-transaksi di atas tepat waktu.
Motif Spekulasi (Speculative Motive)
Pada motif ini, memegang uang dimaksudkan
untuk memperoleh keuntungan dari kenaikan harga, baik harga barang ataupun
harga (nilai) uang itu sendiri. Hal ini bisa diilustrasikan dengan suatu
perusahaan penyuplai yang ingin menjual barang persediaannya dengan diskon yang
besar. Pembayaran kontan akan dianggap menguntungkan karena dengan demikian
perusahaan dapat melakukan penghematan harga bahan produksi dan pada akhirnya
akan menambah nilai profit.
Motif Berjaga-jaga (Precautionary Motive)
Pengusaha selalu memperhitungkan faktor
ketidakpastian dan melakukan tindakan berjaga-jaga untuk menjamin likuiditas
perusahaannya apabila penerimaan kas tidak sesuai dengan rencana sebelumnya.
Untuk itu, pengusaha harus berusaha memiliki kas yang dapat menangani masalah
itu.
Tags
Ekonomi