Pengumpulan
harga pokok produksi sangat ditentukan oleh cara memproduksi. Secara garis
besar, cara memproduksi produk terbagi dua macam,yaitu produksi atas dasar
pesanan dan produksi massa. Perusahaan yang berproduksi berdasarkan pesanan
melaksanakan pengolahan produknya atas dasar pesanan yang diterima dari pihak
luar, contohnya perusahaan percetakan, perusahaan mebel, perusahaan dok kapal.
Perusahaan yang berproduksi berdasar produksi massa melaksanakan pengolahan
produksinya untuk memenuhi persediaan gudang. Umumnya produknya berupa produk
standar, contohnya perusahaan semen, pupuk, makanan ternak, bumbu masak dan
tekstil.
Perusahaan
yang berproduksi berdasarkan pesanan, mengumpulkan harga pokok produksinya
dengan menggunakan metode harga pokok pesanan (job order cost method). Sedangkan
perusahaan yang berproduksi massa, mengumpulkan harga pokok produksinya dengan
menggunakan metode harga pokok proses (process cost method).
Metode Harga Pokok Pesanan
Metode
ini digunakan oleh organisasi yang memiliki produk dan jasa yang mudah
diidentifikasi menurut unit atau kumpulan individual yang masing-masing
menerima berbagai masukan bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan
overhead pabrik. Industri-industri yang besar memakai harga pokok pesanan antara
lain meliputi, percetakan, mebel dan mesin. Pengumpulan biaya produksi tiap-tiap
pesanan digunakan kartu harga pokok (job order cost sheet) dan untuk memudahkan
pencatatan biaya-biaya langsung ke dalam kartu harga pokok, nomor order
produksi atau nomor pesanan harus dicantumkan diatas kartu harga pokok
masing-masing pesanan.
Harga
pokok produk perunit setiap perusahaan diperoleh dengan membagi jumlah biaya
produksi pesanan tertentu dengan jumlah satuan produk dalam pesanan yang
bersangkutan.
Metode Harga pokok Proses
Metode
harga pokok proses adalah suatu metode untuk membebankan biaya ke produk
sejenis yang diproduksi secara massal, berkesinambungan lewat serangkaian
langkah produksi yang disebut proses. Metode harga pokok proses umumnya
dijumpai dalam industri tekstil, kimia, cat dan perminyakan. Di dalam metode
ini, biaya produksi dikumpulkan dalam jangka waktu tertentu untuk setiap pengolahan
produk. Harga pokok persatuan produk yang diperoleh dengan membagi jumlah biaya
produk yang telah dikeluarkan selama jangka waktu atau periode tertentu. Untuk
perhitungan jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam periode tertentu, produk
yang masih dalam proses pada akhir periode harus dinyatakan dalam unit
ekuivalen yaitu berupa satuan produk selesai yang diperkirakan dapat dihasikan
dari produk yang masih dalam proses produksi tersebut.Biaya-biaya yang
dikeluarkan diikhtisarkan dalam laporan biaya produksi, yang merupakan alat
untuk pengumpulan data biaya produksi.
Langkah-langkah kalkulasi harga pokok
proses:
- Mengumpulkan biaya bahan baku, upah langsung dan biaya overhead oleh bagian-bagian.
- Menetapkan harga pokok persatuan untuk tiap bagian.
- Memindahkan biaya-biaya dari bagian yang satu ke bagian yang lain ke barang jadi.
- Membebankan biaya-biaya kepada persediaan barang dalam proses
Dari penggambaran di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa ciri-ciri kalkulasi metode harga pokok proses adalah:
- Biaya-biaya dibebankan kepada perkiraan-perkiraan dalam proses untuk setiap bagian.
- Biaya produksi dikumpulkan dan dilaporkan oleh bagian-bagian.
- Barang-barang dalam proses pada akhir suatu periode dinyatakan dalam satuan yang selesai 100%.
- Jumlah biaya yang dibebankan kepada suatu bagian di bagi banyaknya produksi dari bagian itu untuk menentukan harga pokok rata-rata suatu periode tertentu.
- Harga pokok dari satuan yang rusak diperhitungkan dan ditambahkan pada harga pokok dan satuan-satuan yang selesai dan utuh.
- Harga pokok dari satuan-satuan yang selesai dari suatu bagian proses produksi berikutnya untuk memperoleh harga pokok aktif dari produksi jadi selama suatu periode.
Masalah
yang sering timbul di dalam sistem harga pokok proses adalah dalam menghitung
jumlah barang yang diproduksi pada suatu periode. Jumlah produksi selama suatu
periode terdiri dari barang yang mulai dan selesai diproduksi, barang yang
diproduksi tetapi belum selesai dan barang yang diproduksi pada periode
sebelumnya dan selesai pada periode sekarang. Cara umum yang dapat digunakan
untuk menjumlahkan kuantitas ketiga jenis barang ini adalah ke dalam produksi
setara (ekuivalen produksi) konsep dari produksi ekuivalen merupakan suatu hal
mendasari pada sistem harga pokok proses.
Pada umumnya
terdapat unit-unit yang sedang dalam proses pada berbagai tingkat penyelesaian,
semua unit harus dinyatakan dalam satuan barang jadi untuk menentukan biaya per
unit. Produksi ekuivalen adalah istilah dari unit belum jadi ke dalam satuan
unit barang jadi.
Dalam
buku Akuntansi biaya penentuan harga pokok dan pengendalian biaya oleh Mulyadi
(2004): Penyajian perhitungan biaya produksi persatuan dan perhitungan harga
pokok produksi selesai dan produk dalam laporan biaya produksi (Cost of
production) yang terbagi menjadi tiga bagian adalah sebagai berikut:
Bagian pertama merupakan data produksi, yang berisikan
jumlah produk dalam proses pada awal periode (jika ada), jumlah produk yang
diolah selama periode tertentu jumlah produk selesai yang ditransfer
kedepartemen berikut atau gudang dan jumlah produk yang masih dalam proses
akhir periode, serta jumlah produk yang hilang, cacat atau rusak dalam proses
produksi.
Bagian kedua memperlihatkan biaya-biaya produksi yang
terjadi dalam departemen tertentu dan biaya produksi kumulatif yang dikeluarkan
sampai dengan departemen tertentu (departemen setelah departemen pertama) dalam
bagian kedua disajikan biaya total dan biaya persatuan setiap elemen biaya produksi.
Bagian ketiga memperlihatkan perhitungan harga pokok
produk selesai yang ditransfer ke gudang atau departemen berikut dan produk
dalam proses pada akhir periode.
Perhitungan
barang masih dalam proses menjadi setara dengan barang jadi harus dibuat
mengenai asumsi penyelesaian barang masih dalam pengolahan tersebut dan
mencantumkan prosentase tertentu. Jadi dengan penyelesaian produksi setara
biaya produksi per unit suatu periode akan termasuk biaya penyelesaian barang
dalam proses awal periode dan biaya-biaya yang telah dikeluarkan untuk barang
dalam proses pada akhir periode.
Tags
Industri dan Jasa