Limbah Zat Kimia
Apabila limbah zat kimia yang belum
terolah dibuang langsung ke air lingkungan seperti sungai, danau, laut akan
membahayakan bagi kehidupan organisme di dalam air. Limbah zat kimia sebagai
bahan pencemar air dikelompokkan sebagi
berikut:
- Insektisida. Insektisida sebagai bahan pemberantas hama masih banyak digunakan masyarakat khususnya di sektor pertanian. Apabila pemakaian insektisida berlebihan, maka akan mempunyai dampak lingkungan.
- Pembersih. Zat kimia yang berfungsi sebagai pembersih banyak sekali macamnya seperti shampo, detergen, dan bahan pembersih lainnya. Indikasi adanya limbah zat pembersih yang berlebihan ditandai dengan timbulnya buih-buih pada permukaan air.
- Larutan penyamak kulit. Senyawa krom (Cr) merupakan bahan penyamak kulit yang banyak digunakan pada industri penyamakan kulit. Sisa larutan panyamak kulit akan dapat menambah jumlah ion logam pada air. Untuk itu maka industri penyamakan kulit seharusnya mempunyai instalasi pengolahan air limbah (IPAL) untuk mengolah sisa larutan penyamak kulit agar tidak merusak lingkungan khususnya pencemaran air.
- Zat warna kimia. Penggunaan zat warna cenderung meningkat sejalan dengan perkembangan industri menggunakan zat warna agar produknya mempunyai daya tarik yang lebih baik dibandingkan dengan warna aslinya. Pada dasarnya semua zat warna adalah racun bagi kesehatan tubuh manusia.
Limbah Padat
Lingkup limbah padat yang dimaksudkan ini
merupakan limbah hasil proses IPAL berupa endapan (slude) yang biasanya hasil
dari proses filter press. Slude dapat dikategorikan tidak berbahaya dan dapat
juga dikategorikan sebagai limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). Limbah
padat yang terbentuk lebih halus, bila dibuang ke air lingkungan tidak dapat
larut dalam air dan tidak dapat mengendap, melainkan membentuk koloid yang
melayang-layang di dalam air. Koloid tersebut akan menjadikan air menjadi keruh
sehingga akan menghalangi penetrasi sinar matahari ke dalam air dan
mengakibatkan terganggunya proses fotosintesis tanaman di dalam air. Kandungan
oksigen terlarut di dalam air juga menurun sehingga akan mempengaruhi kehidupan
di dalam air.
Limbah Bahan Makanan
Limbah
bahan makanan pada dasarnya bersifat organik yang sering menimbulkan bau busuk
yang menyengat hidung dan dapat didegradasi oleh mikroorganisme. Apabila limbah
bahan makanan mengandung protein, maka pada saat didegradasi oleh
mikroorganisme akan terurai menjadi senyawa yang mudah menguap dan menimbulkan
bau busuk.
Limbah Organik
Limbah
organik biasanya dapat membusuk atau terdegradasi oleh mikroorganisme. Oleh
karena itu, bila limbah industri terbuang langsung ke air lingkungan akan menambah
populasi mikroorganisme di dalam air. Bila air lingkungan sudah tercemar limbah
organik berarti sudah terdapat cukup banyak mikroorganisme di dalam air, maka
tidak tertutup kemungkinan berkembangnya bakteri patogen.
Limbah Anorganik
Limbah
anorganik biasanya tidak dapat membusuk dan sulit didegradasi oleh
mikroorganisme. Limbah anorganik pada umumnya berasal dari industri yang
menggunakan unsur-unsur logam seperti Arsen (As), Kadmium (Cd), Timbal (Pb),
Krom (Cr), Kalsium (Ca), Nikel (Ni), Magnesium (Mg), Air Raksa (Hg), dan
lain-lain. Industri yang mengeluarkan limbah anorganik seperti industri electroplating,
industri kimia, dan lain-lain. Bila limbah anorganik langsung dibuang di air
lingkungan, maka akan terjadi peningkatan jumlah ion logam di dalam air. Ion
logam yang berasal dari logam berat, bila terbuang ke air lingkungan sangat
berbahaya bagi kehidupan khususnya manusia.
Tags
Tanah dan Air