Natrium
Garam dapur adalah jenis garam yang
paling terkenal zat natrium, sebenarnya terdapat cukup banyak bahan pangan.
Natrium punya peran penting dalam cairan darah kita.Garam dapur dilambangkan
dengan NaCl. Adapun proses terjadinya larutan garam secara sederhana yaitu pada
awalnya atom Na mengoksidasikan satu elektron yang berada di lapisan luar atau
klorida yang kekurangan satu elektron pada lapisan luarnya sehingga
menghasilkan ion Na dan ion Cl. Dalam kristal NaCl, kedua ion tersebut saling
terikat dengan daya tarik elektrostik. Molekul-molekul air dapat mengurangi
daya tarik-menarik antara Na+
dan Cl sedemikian rupa sehingga tinggal 1% saja dari daya tarik yang
terdapat dalam kristal NaCl. Ion-ion tersebut kemudian berfungsi sebagai
molekul-molekul air, demikian seterusnya sehingga terjadilah larutan garam.
Natrium sebagai kation utama dalam cairan
ekstraseluler dan paling berperan untuk mengatur keseimbangan cairan. Kadar
natrium plasma adalah 135-145mEq/liter. Kadar natrium dalam plasma diatur lewat
beberapa mekanisme:
- Left atrial stretch reseptor
- Central baroreseptor
- Renal afferent baroreseptor
- Aldosterone (reabsorpsi di ginjal)
- Atrial natriuretic factor
- Sistem renin angiotensin
- Sekresi ADH
- Perubahan yang terjadi pada air tubuh total (TBW=Total Body Water).
Kadar natrium dalam tubuh 58,5mEq/kg berat badan dimana + 70% atau
40,5mEq/kg berat badan dapat berubah-ubah. Ekresi natrium dalam urine 100-
180mEq/liter, faeces 35mEq/liter dan keringat 58mEq/liter. Kebutuhan setiap
hari = 100mEq (6-15 gram NaCl).
Natrium dapat bergerak cepat antara ruang intravaskuler dan interstitial
maupun ke dalam dan keluar sel. Apabila tubuh banyak mengeluarkan natrium
(muntah,diare) sedangkan pemasukkan terbatas maka akan terjadi keadaan
dehidrasi disertai kekurangan natrium. Kekurangan air dan natrium dalam plasma
akan diganti dengan air dan natrium dari cairan interstitial (cairan
intersitial adalah cairan yang terletak antar sel).
Apabila kehilangan cairan terus berlangsung, air akan ditarik dari dalam
sel dan apabila volume plasma tetap tidak dapat dipertahankan terjadilah
kegagalan sirkulasi. Natrium klorida biasanya berhubungan erat dengan bahan
makanan maupun fungsinya dalam tuduh Sebagian besar natrium didapat dalam
plasma darah dan dalam cairan di sel luar (ekstraseluler), beberapa diantaranya
juga terdapat dalam tulang. Jumlah natrium dalam badan manusia diperkirakan
sekitar 100 sampai 110 g. Kandungan Na dalam plasma yaitu sekitar 300-355
mg/100 ml, dikarenakan Na merupakan kation utama dari cairan ekstraseluler,
pengendalian osmolaritas dan volume cairan tubuh adalah sangat tergantung pada
ion Na dan rasio Na terhadap ion lainnya. Sedangkan ion Cl merupakan anion
utama dalam cairan ekstraseluler, dijumpai dalam bentuk gabungan / perpaduan
dengan Na di berbagai bagian, walaupun dalam jumlahnya sedikit, terkait pada
protein dan zat lainnya.
Sedangkan 95% natrium yang dicerna akan diserap oleh tubuh. Sebagian
besar pengeluaran natrium terjadi melalui ginjal. Disamping itu natrium
dikeluarkan juga melalui keringat. Setiap liter keringat mengandung 0,5 sampai 3,0
gram natrium.
Remaja membutuhkan antara 900 dan
2700 mg natrium setiap harinya. Orang dewasa mempertahankan keseimbangan natrium
kurang dari 500 mg per hari.
Sedangkan defisiensi unsur Na dan Cl di dalam tubuh dapat menimbulkan:
- Turunnya nilai osmotic cairan ekstraseluler
- Suhu tubuh dapat meningkat sehubungan dengan terganggunya sistem regulasi
- Terjadinya kehilangan Cl, yaitu muntah - muntah, diare, berkeringat merupakan kehilangan Na yang berlebihan.
Kalium
Selain natrium tubuh orang dewasa mengandung kalium (250g) dua kali lebih
banyak dari natrium dari (110 g). Walaupun demikian biasanya konsumsi kalium
lebih sedikit daripada natrium.
Tubuh manusia mengandung sekitar
2,6 mg K per kg berat badan tanpa / bebas lemak, terutama bagian yang banyak
mengandung unsur K-nya yaitu sel-sel syaraf dan otot, dan jumlahnya ada dalam
ekstraseluler. Beberapa natrium, kalium biasanya lebih banyak berada dalam sel
daripada di luar sel, karena itu lebih mudah menyimpan dan menjaganya.
Komposisi kalium biasanya tetap, sehingga digunakan sebagai indeks untuk lean
body mars (bagian badan tanpa lemak).
Kalium merupakan kation utama (99%) di dalam cairan ekstraseluler
berperan penting di dalam terapi gangguan keseimbangan air dan elektrolit.
Jumlah kalium dalam tubuh sekitar 53 mEq/kg BB dimana 99% dapat berubah - ubah
sedangkan yang tidak dapat berpindah adalah kalium yang terikat dengan protein
didalam sel. Kadar kalium plasma 3,5-5,0
mEq/liter, kebutuhan setiap hari 1-3 mEq/kg BB. Keseimbangan kalium sangat
berhubungan dengan konsentrasi H+ ekstraseluler. Ekskresi kalium lewat urine
60-90 mEq/liter, faeces 72 mEq/liter dan keringat 10mEq/liter.
Akibat kekurangan kalium otot-otot menjadi lemah, kalau tidak diatasi
bisa menimbulkan kelumpuhan. Tubuh manusia sanagat efektif mengeluarkan kalium
tetapi mempunyai sedikit mekanisme untuk penghematan ginjal. Kekurangan kalium
terjadi dalam 2 sampai 3 hari bila tidak ada masukkan.
Peranan kalium mirip dengan
natrium yaitu kalium bersama-sama dengan klorida membantu menjaga tekanan
osmotik dan keseimbangan asam basa.
Bedanya kalium menjaga tekanan osmotik dalam cairan intra seluler dan
sebagai terikat dengan protein. Kalium juga membantu mengaktifasi reaksi enzim,
seperti piruvat kinase yang dapat menghasilkan asam piruvat dalam proses
metabolism karbohidrat.
Vitamin C
Kandungan minuman isotonik yang tidak kalah pentingnya vitamin C. Vitamin
C adalah vitamin yang tergolong larutan dalam air dan sifatnya mudah rusak.
Vitamin C dapat membentuk membentuk asam L-askrobat dan asam L-
dehidroaskrobat, ke duanya mempunyai keaktifan sebagai vitamin C. Asam askrobat
sangat mudah teroksidasi secara reversibel menjadi asam L- dehidroaskrobat.
L-dehidroaskrobat secara kimia sangat labil dan dapat mengalami perubahan lebih
lanjut menjadi asam L-deketogulonat yang tidak memiliki keaktifan vitamin C
lagi.
Asam askorbat sangat penting peranannya dalam proses hidroksilasi dua
asam amino prolin dan lisin menjadi hidroksi, prolin dan hidroksilisin. Kedua
senyawa ini merupakan komponen kolagen yang penting. Penjagaan agar fungsi itu
tetap mantap banyak dipengaruhi oleh cukup tidaknya kandungan vitamin C dalam
tubuh. Peranannya adalah dalam proses penyembuhan luka serta daya tahan tubuh
melawan infeksi dan stress .
Tags
Gizi dan Nutrisi