Perilaku nonverbal diklasifikasikan
sebagai:
- Illustrator (untuk memperjelas perkataan).
- Adaptor/manipulator (dikelola untuk membantu beradaptasi).
- Emblems (menyampaikan pesan melalui dirinya atau perilakunyalah yang menjadi penyampai pesannya).
- Emotions (pesan yang disampaikan).
- Regulator (mengatur arus bicara).
Mengenai perbedaan
budayanya dapat dilihat salaha satunya melalui kinesics (studi tentang gerak
tubuh dan ekspresi wajah sebagai alat komunikasi). Terbagi menjadi beberapa
area, diantaranya oculesics (komunikasi melalui kontak dan kedipan mata).
Dimana menurut penelitian Watson, budaya yang mendukung kontak fisik selama
interaksi (contact culture) lebih sering melakukan kedipan mata daripada
noncontact culture.
Selain
itu juga ada posture (area yang membahas sikap tubuh), dimana beberapa budaya
memiliki banyak bentuk saat menjadi illustrator, misalnya gerakan tangan yang
mendukung ekspresi wajah dan emblem, misalnya gerakan tangan tanda menolak.
Juga ada haptics (komunikasi yang mendukung kontak tubuh seperti berciuman
pipi), cromatics (penggunaan warna untuk mengkomunikasikan pesan),
interpersonal space dan proxemics (keduanya mengirimkan pesan tentang status,
kekuasaan dan dominansi). Dimana setiap masyarakat memiliki aturan tersendiri
mengenai hal-hal tersebut. (Dayakisni & Yuniardi, 2008)
Tags
Komunikasi