Menurut G.R. Terry yang dikutif oleh
Dharma Setyawan Salam dalam bukunya Manajemen Pemerintahan Indonesia, bahwa
fungsi manajemen ada 4 yang disingkat dengan akronim (POAC) yaitu:
- Planning (perencanaan).
- Organizing (pengorganisasian).
- Actuating (Penggerakan).
- Controlling (Pengawasan).
Berdasarkan pendapat diatas, fungsi
manajemen tersebut dapat dijadikan sebagai tolak ukur untuk merumuskan
pelaksanaan kegiatan dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai. menurut, Dharma
Setyawan Salam sebagai berikut:
Perencanaan adalah usaha membuat suatu
pilihan tindakan dari berbagai alternatif yang mungkin dapat tersedia dalam
rangka mencapai tujuan organisasi. (Salam, 2004).
Hal ini sejalan dengan pendapatnya Melayu
S.P. Hasibuan bahwa: Perencanaan adalah memilih dan menghubungkan fakta dan
membuat serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa yang akan datang dengan
jalan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk
mencapai hasil yang diinginkan (Hasibuan, 1995).
Berdasarkan penjelasan diatas,
perencanaan adalah usaha untuk melakukan tindakan/pekerjaan dalam rangka
mencapai hasil yang diinginkan pada masa akan datang.
Jenis-jenis rencana itu ialah:
- Kebijakan adalah pernyataan atau pengertian umum yang memberikan bimbingan berfikir dalam menentukan keputusan.
- Anggaran adalah suatu ihtiar dari hasil yang diharapkan dan pengeluaran yang disediakan untuk mencapai hasil tersebut dinyatakan dalam kesatuan uang.
- Prosedur adalah suatu rangkaian tugas yang mewujudkan urutan waktu dan rangkaian yang harus dilaksanakan.
Bertolak ukur dari pendapat diatas, bahwa
fungsi perencanaan ini mencakup juga penetapan alat yang sesuai untuk mencapai
sasaran yang telah ditentukan. Hasil yang diharapkan dari fungsi ini adalah
kesepakatan tentang sejumlah kegiatan yang harus dilakukan oleh anggota
organisasi secara proposional dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
Ada beberapa keuntungan dalam perencanaan
yaitu:
- Dengan adanya perencanaan tujuan jelas, obyektif dan rasional.
- Perencanaan menyebabkan semua aktivitas terarah, teratur dan ekonomis.
- Perencanaan akan meningkatkan pendayagunaan semua fasilitas yang dimiliki.
- Perencanaan menyebakan semua aktivitas teratur dan bermanfaat.
- Perencanaan dapat memperkecil resiko.
- Perencanaan memberikan landasan untuk pengendalian.
- Perencanaan merangsang prestasi kerja.
- Perencanaan memberikan gambaran mengenai seluruh pekerjaan dengan jelas dan lengkap.
Keuntungan dalam perencanaan mempunyai
tujuan yang jelas dan terarah dalam merumuskan sesuatu pekerjaaan yang akan
dilaksanakan sehingga hasil yang di inginkan sesuai dengan tujuan yang di
rencanakan.
Ada beberapa syarat perencanaan yang baik
adalah:
- Merumuskan dahulu masalah yang akan direncanakan.
- Perencanaan harus didasarkan pada informasih, data dan fakta.
- Menetapkan beberapa alternatif.
- Putuskanlah suatu keputusan yang menjadi rencana.
Perencanaan yang dilaksanakan dengan
baik, maka akan dihasilkan suatu rencana yang baik dengan memperhatikan
syarat-syarat perencanaan yang berdasarkan kesepakatan bersama.
Fungsi pengorganisasian/fungsi pembagian
kerja berkaitan erat dengan fungsi perencanaan, karena pengorganisasian pun
harus direncanakan. Pengertian Pengorganisasian dan organisasi berbeda.
Pengorganisasian adalah fungsi manajemen dan merupakan suatu proses yang
dinamis, sedangkan organisasi merupakan hal yang statis yang menggambarkan
pola-pola, skema, bagan dan menunjukan garis-garis perintah serta
hubungan-hubungan yang ada. Organisasi hanya merupakan alat, dan wadah tempat
seorang pemimpin melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Hubungan Pengorganisasian dengan organisasi adalah hasil dari pengorganisasian
yaitu apabila organisasi baik, maka organisasi pun akan baik dan tujuan pun
relatif mudah dicapai.
Organisasi ini terdiri dari dua bagian
dasar yaitu:
- Bagian-bagian/departemen/devisi.
- Hubungan-hubungan, yakni hubungan antar manusia, antar departemen yang harus ditetapkan dengan jelas dan tegas.
Penetapan hubungan-hubungan ini merupakan
salah satu sayarat tercapainya kerja sama (Team work) antara pegawai. Pengorganisasian
menurut para ahli sebagai berikut:
Pengorganisasian adalah suatu proses
penentuan, pengelompokan dan pengaturan bermacam-macam aktifitas yang
diperlukan untuk mencapai tujuan, menempatkan orang-orang pada setiap aktivitas
ini, menyediakan alat-alat yang diperlukan, menetapkan wewenang yang secara
relatif didelegasikan kepada setiap individu yang akan memerlukan aktifitas
tersebut (Hasibuan, 1995).
Berdasarkan pendapat diatas,
pengorganisasian adalah kelompok orang yang bekerja sama, dengan adanya
penetapan dan pengelompokan pekerjaan, serta adanya pendelegasian wewenang.
Pengorganisasian adalah penentuan,
pengelompokan dan penyusunan macam-macam kegiatan yang diperlukan untuk
mencapai kegiatan, penempatan orang-orang (pegawai) terhadap kegiatan-kegiatan
dari penyediaan fisik yang cocok bagi keperluan kerja dan penyuluhan hubungan
wewenang yang dilimpahkan terhadap setiap orang dalam hubungannya dengan
pelaksanaan kegiatan yang diharapkan. (Salam, 2004).
Berdasarkan pendapat di atas, maka fungsi
pengorganisasian ini meliputi semua kegiatan manajemen yang diwujudkan dalam
struktur tugas dan wewenang. Pengorganisasian mengatur kegiatan-kegiatan yang
harus dilaksanakan oleh unit-unit organisasi seperti pendelegasian wewenang
untuk melaksanakan pekerjaan, hubungan informasi vertikal dan horizontal, dalam
suatu koordinasi yang efektif dan efesien.
Ada beberapa tahap dalam proses
pengorganisasian yaitu:
- Penentuan kegiatan adalah seorang pimpinan harus mengetahui dan merumuskan kegiatan yang diperlukan serta menyusun daftar kegiatan yang akan dilaksanakan.
- Pengelompokan kegiatan harus mengelompokan kegiatan atas dasar tujuan yang sama, hal ini berdasarkan atas dasar proses atau peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan.
- Pendelegasian wewenang adalah seorang pemimpin harus menetapkan besarnya wewenang yang akan didelegasikan kepada bawahan.
Setelah melakukan perencanaan dan
pengorganisasian, tibalah saatnya untuk melaksanakan perencanaan dan
pengorganisasiaan itu dengan menggerakan seluruh sumberdaya yang telah
direncanakan dan diorganisir untuk mencapai tujuan organisasi. Karena
tercapainya tujuan bukannya hanya tergantung kepada perencanaan dan
pengorganisasian yang baik melainkan juga tergantung kepada penggerakan dan
pengawasan
Penggerakan menurut Melayu S.P. Hasibuan
yaitu:Actuating is setting all members of the group towant to achieve the
objektive willingly and keeping with managerial planning and organizing
efforts. Penggerakan adalah membuat semua kelompok agar mau bekerja sama
dan bekerja secara ikhlas serta bergairah untuk mencapai tujuan sesuai dengan
perencanaan dan usaha pengorganisasian. (Hasibuan, 1995).
Penggerakan adalah kegiatan yang
dilakukan oleh pemimpin untuk membimbing, mengarahkan, mengatur segala kegiatan
yang telah diberi tugas dalam melaksanakan sesuatu kegiatan agar mau bekerja
sama untuk mencapai tujuan sesuai dengan perencanaan dan pengorganisasiaan.
Menurut Dharma Setyawan Salam yaitu:
Penggerakan adalah membangkitkan dan mendorong
semua anggota kelompok agar berkehendak dan berusaha dengan keras untuk
mencapai tujuan dengan ikhlas serta serasi dengan perencanaan dan usaha-usaha
pengorganisasian dari pihak pimpinan. (Salam, 2004).
BerdasarkaN pendapat diatas, maka fungsi
penggerakan dapat diartikan sebagai suatu usaha mempengaruhi dan mengarahkan
anggota organisasi (pegawai) untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
kebijakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian
penggerakan adalah kegiatan yang dilakukan oleh pemimpin untuk membimbing,
mengarahkan dan mengatur segala kegiatan yang telah diberi tugas dalam
melaksanakan sesuatu kegiatan usaha.
Ada beberapa faktor dominan dalam
menentukan keberhasilan penggerakan yaitu:
- Motivasi adalah suatu keahlian seorang pemimpin dalam mengarahkan bawahannya agar tercapainya organisasi.
- Kepemimpinan adalah merupakan proses untuk mempengaruhi orang lain agar mau bekerja sama untuk mencapai tujuan yang di inginkan.
- Sikap dan moral seorang pimpinan dalam membina kerja sama, harus mampu memahami perilaku bawahannya.
- Komunikasi adalah informasi, pesan yang dikomunikasikan dapat dimengerti dan ditafsirkan sama oleh orang lain.
Tahap terakhir adalah pengawasan sebagai
salah satu fungsi manajemen untuk menjamin agar pelaksanaan kerja berjalan
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dalam rencana sebelumnya.
Pengawasan tidak mungkin dapat dilaksanakan tanpa adanya kegiatan perencanaan
dan rencana tidak akan tercapai secara optimal jika tidak disertai dengan
pelaksanaan fungsi pengawasan.
Pengawasan ini berkaitan erat sekali
dengan perencanaan dan kedua fungsi ini merupakan hal yang saling mengisi
karena:
- Fungsi pengawasan harus terlebih dahulu direncanakan.
- Pengawasan hanya dapat dilakukan, jika ada perencanaan/rencana.
- Pelaksanaan rencana akan baik, jika pengawasan dilakukan secara baik.
- Tujuan baru diketahui tercapai dengan baik atau tidak setelah pengawasan dan pengukuran dilakukan.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka
pengawasan sangat menentukan baik/burukny pelaksanaan suatu rencana. menurut
Melayu S.P. Hasibuan adalah :
Pengawasan dapat dirumuskan sebagai
proses penentuan apa yang harus dicapai yaitu standar, apa yang sedang
dilakukan yaitu pelaksanaan. menilai pelaksanaan dan bila perlu melakukan
perbaikan-perbaikan, sehingga pelaksanaan sesuai dengan rencana yaitu selaras
dengan standar (Hasibuan, 1995).
Berdasarkan pendapat diatas, pengawasan
adalah supaya proses pelaksanaan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang rencana
dan melakukan tindakan perbaikan jika terdapat penyimpangan-penyimpangan supaya
tujuan yang di hasilkan sesuai yang direncanakan. hal ini sejalan dengan pendapatnya
Dharma Setyawan Salam yaitu:VPengawasan adalah proses penentuan apa yang harus
dicapai yaitu standar, apa yang sedang dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai
pelaksanaan, dan bilamana perlu melakukan perubahan-perubahan sehingga
pelaksanaan sesuai dengan rencana, yaitu selaras dengan panduan (Salam, 2004).
Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat
dikatakan bahwa pengawasan adalah usaha untuk mengawasi, membimbing, dan
membina gerak pegawai dan unit kerja untuk bekerja sesuai dengan rencana yang
telah ditetapkan dengan berpedoman kepada petunjuk baku dan pencapaian tujuan
secara efektif dan efesien. Pengawasan meliputi kegiatan penilaian atas hasil
kerja yang telah dilakukan. jika terdapat tindakan yang menyimpang dari standar
yang telah ditetapkan maka diperlukan tindakan
korektif/perbaikan sesuai dengan langkah, prosedur, dan ukurannya yang
telah ditetapkan. Dengan demikian melalui pengawasan dapat diawasi sejauh mana
penyimpangan, penyalahgunaan, kebocoran, pemborosan, dan penyelewengan di masa
yang akan datang.
Beberapa proses pengawasan melalui
tahap-tahap sebagai berikut:
- Menentukan standar atau dasar kontrol agar pengawasan yang dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang telah disepakati bersama.
- Ukuran yang telah ditetapkan harus sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan.
- Melakukan perbaikan jika terdapat penyimpangan agar penyimpangan dan kesalahan dalam melakukan kegiatan dapat dicegah serta diperbaiki.
Dengan adanya pengawasan diharapkan agar
pemanfaatan semua unsur manajemen efektif dan efesien. Efektivitas artinya
berhasil guna. sedangkan efesien artinya berdaya guna.
Menurut, H. Emerson memberikan definisi
sebagai berikut:
- Effectiveness is measuring in term of attaining precibed goal or objektives. Efektivitas adalah pengukuran dalam arti tercapainya sasaran atau tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
- The ratio of input to output, benefit to cost performance to the use of resources, as that which maximizes result which limited resources, in orther words, it was the relation between what is accomplished and what migh be accompliched. efesien adalah perbandingan yang terbaik antara masukan (input) dan hasil (output), antar keuntungan dengan biaya antara hasil pelaksanaan dengan sumber-sumber yang dipergunakan, seperti halnya juga hasil optimal yang dicapai dengan penggunaan sumber yang terbatas. dengan kata lain hubungan antara apa yang telah diselesaikan dengan apa yang harus diselesaikan.
Efektifitas suatu pengukuran untuk
tercapainya tujuan yang telah direncanakan sebelumnya. Sedangkan efesiensi
perbandingan yang terbaik antar input dan output, dengan kata lain hubungan apa
yang harus telah diselesaikan dengan apa yang harus diselesaikan.
Tags
HRD