Keluarga
Keluarga
merupakan tempat pertama dan utama bagi anak dalam mendapatkan pendidikan.
Kepuasan psikis yang diperoleh anak dalam keluarga akan sangat menentukan
bagaimana ia akan bereaksi terhadap lingkungan. Anak-anak yang dibesarkan dalam
keluarga yang tidak harmonis (broken home) di mana anak tidak mendapatkan kepuasan psikis yang cukup
maka anak akan sulit mengembangkan ketrampilan sosialnya. Hal yang paling
penting diperhatikan oleh orang tua adalah menciptakan suasana yang demokratis
di dalam keluarga sehingga remaja dapat menjalin komunikasi yang baik dengan
orang tua maupun saudara-saudaranya. Dengan adanya komunikasi timbal balik
antara anak dan orang tua maka segala konflik yang timbul akan mudah diatasi.
Sebaliknya komunikasi yang kaku, dingin, terbatas, menekan, penuh otoritas,
dsb. hanya akan memunculkan berbagai konflik
yang berkepanjangan sehingga suasana menjadi tegang, panas, emosional,
sehingga dapat menyebabkan hubungan sosial antara satu sama lain menjadi rusak.
Lingkungan
Sejak
dini anak-anak harus sudah diperkenalkan dengan lingkungan. Lingkungan dalam
batasan ini meliputi lingkungan fisik (rumah, pekarangan) dan lingkungan sosial
(tetangga). Lingkungan juga meliputi lingkungan keluarga (keluarga primer dan
sekunder), lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat luas. Dengan pengenalan
lingkungan maka sejak dini anak sudah mengetahui bahwa dia memiliki lingkungan
sosial yang luas, tidak hanya terdiri dari orang tua, saudara, atau kakek dan
nenek saja.
Kepribadian
Secara
umum penampilan sering diindentikkan dengan manifestasi dari kepribadian
seseorang, namun sebenarnya tidak. Karena apa yang tampil tidak selalu
menggambarkan pribadi yang sebenarnya (bukan aku yang sebenarnya). Dalam hal
ini amatlah penting bagi remaja untuk tidak menilai seseorang berdasarkan
penampilan semata, sehingga orang yang memiliki penampilan tidak menarik
cenderung dikucilkan. Di sinilah pentingnya orang tua memberikan penanaman
nilai-nilai yang menghargai harkat dan martabat orang lain tanpa mendasarkan
pada hal-hal fisik seperti materi atau penampilan.
Meningkatkan Kemampuan Penyesuaian Diri
Untuk membantu
tumbuhnya kemampuan penyesuaian diri, maka sejak awal anak diajarkan untuk
lebih memahami dirinya sendiri (kelebihan dan kekurangannya) agar ia mampu
mengendalikan dirinya sehingga dapat bereaksi secara wajar dan normatif. Agar anak dan remaja mudah menyesuaikanan
diri dengan kelompok, maka tugas orang tua / pendidik adalah membekali diri
anak dengan membiasakannya untuk menerima dirinya, menerima orang lain, tahu
dan mau mengakui kesalahannya, dsb. Dengan cara ini, remaja tidak akan terkejut
menerima kritik atau umpan balik dari orang lain / kelompok, mudah membaur
dalam kelompok dan memiliki solidaritas yang tinggi sehingga mudah diterima
oleh orang lain / kelompok.
Berdasarkan
ulasan di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan sosial dipengaruhi berbagai
faktor, antara lain faktor keluarga, lingkungan, kepribadian serta kemamapuan
dalam penyesuaian diri.
Tags
Psikologi Sosial