Menurut
George J. Moully menjelaskan bahwa kesiapan kerja tidak tergantung pada kematangan
semata-mata tetapi termasuk juga di dalam faktor-faktor lain misalnya motivasi
dan pengalaman. Dalam hal ini lingkungan memainkan peranan penting.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan
kerja dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu:
- Faktor Psikologis, untuk dapat melakukan pekerjaan tertentu dengan baik seseorang harus mempunyai motivasi yang baik dan bebas konflik dan emosional
- Faktor psikologis, suatu tingkah laku tidak terjadi kecuali apabila organ-organ fisiologis seperti panca indera, sistem syaraf pusat dan otot-otot telah berfungsi dengan baik
- Faktor Pengalaman, proses persiapan dapat terjadi apabila didasarkan pada pengetahuan-pengetahuan serta pengalaman-pengalaman seseorang (IKetut, 1997).
Kesiapan
kerja berarti suatu titik kematangan yang terdiri dari kemampuan kognitif,
afektif dan psikomotorik yang dipengaruhi oleh faktor usia, pengalaman yang
diperoleh melalui pendidikan dan lingkungan serta keadaan mental dan emosi
individu. Sugihartono (1991) menyatakan bahwa faktor-faktor kesiapan kerja
adalah sebagai berikut: Pertama, adanya tingkat kematangan yang meliputi
kematangan fisik (koordinasi otot dan syaraf) dan kematangan psikologis (minat,
cita-cita, sikap, tanggung jawab, dan stabilitas emosi).
Kedua,
pengalaman, yang meliputi: pendidikan (pengajaran/proses belajar mengajar dan
pengalaman kerja lapangan), penguasaan ketrampilan (menggunakan alat dan
merakit alat) dan lingkungan (keluarga, sekolah dan masyarakat).
Berdasarkan
pendapat di atas, dapat didefinisikan faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan
kerja seseorang meliputi faktor dari dalam diri siswa, misalnya kreativitas,
kecerdasan, minat, kemandirian dalam belajar dan motivasi. Sedangkan yang
berasal dari luar diri siswa misalnya peran masyarakat dan keluarga, sarana dan
prasarana di sekolah, lingkungan pergaulan, informasi dunia kerja dan
pengalaman praktik.
Tags
Industri dan Jasa