Usia
Pada saat lahir bayi meninggalkan
lingkungan yang hangat yang relatif konstan, masuk ke dalam lingkungan yang
suhu berfluktuasi dengan cepat. Mekanisme tubuh masih imatur. Suhu tubuh bayi
dapat berespon secara drastis terhadap perubahan suhu. Pada bayi baru lahir
pengeluaran suhu tubuh melalui kepala, oleh karena itu perlu mengunakan penutup
kepala untuk mencegah pengeluaran panas.
Regulasi tidak stabil sampai pada
anak-anak mencapai pubertas. Rentang suhu normal turun secara berangsur sampai
seseorang mendekati masa lansia.
Stres
Stres fisik dan emosi meningkatkan suhu
tubuh melalui stimulasi hormonal dan persarafan. Perubahan fisiologi tersebut
meningkatkan panas. Pasien yang cemas saat masuk rumah sakit atau sedang
melakukan pemeriksaan kesehatan suhu tubuhnya akan lebih tinggi dari normal.
Adanya stres dapat dijembatani dengan mengunakan sistem pendukung, intervensi
krisis dan peningkatan harga diri. Sistem pendukung sangat penting untuk
penatalaksanaan stres seperti keluarga (orang tua) yang dapat mendengarkan,
perhatian, merawat dengan dukungan secara emosional selama mengalami stress. Sistem
pendukung pada intinya dapat mengurangi reaksi stres dan peningkatan
kesejahteraan fisik dan mental. Intervensi krisis merupakan teknik untuk
menyelesaikan masalah, memulihkan seseorang secepat mungkin pada tingkat fungsi
semua dimensi sebelum krisis. Peningkatan harga diri dilakukan untuk membantu
dalam strategi reduksi stres yang positif yang dilakukan untuk mengatasi stres
(Perry, 2005).
Lingkungan
Lingkungan mempengaruhi suhu tubuh dimana
suhu dikaji dalam ruangan yang sangat hangat, pasien mungkin tidak mampu
meregulasi suhu tubuh akan naik. Apabila klien berada pada lingkungan luar
tanpa baju hangat, suhu tubuh mungkin rendah karena penyebaran yang efektif dan
pengeluaran panas yang kondusif. Bayi dan lansia paling sering dipengaruhi oleh
suhu lingkungan karena mekanisme suhu mereka kurang klien.
Perubahan suhu
Perubahan suhu tubuh diluar rentang
normal mempengaruhi set point hipotalamus. Perubahan ini dapat berhubungan
dengan produksi panas yang berlebihan, produksi panas minimal. Pengeluaran
panas minimal atau setiap gabungan dari perubahan tersebut. Sifat perubahan
tersebut mempengaruhi masalah klinis yang di alami klien (Perry, 2005).
Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi
hasil pengukuran suhu tubuh, antara lain
sebagai berikut:
- Tempat pengukuran. Tempat pengukuran yang tidak bersih, basah dan terdapat infeksi atau di lokasi dapat memberikan hasil yang kurang akurat, hal ini dapat berpengaruh pada hasil akhir pengukuran suhu yang dilakukan.
- Alat pengukuran. Alat yang digunakan adalah termometer air raksa yang sejenis dan ukurannya sama.
- Metode pengukuran. Sebelum melakukan pengukuran air raksa sudah harus diturunkan sampai batas reservoir
- Waktu. Waktu yang dibutuhkan untuk pengukuran baik yang di ketiak maupun di lipat paha harus sama (menit) (Perry, 2005)
Tags
Fisika