- Kondisi fisik kerja, yang mencakup penerangan, suhu udara, suara kebisingan, penggunaan warna, musik, kelembaban dan ruang gerak yang diperlukan.
- Kondisi psikologis kerja, misalnya stres kerja, bosan kerja dan letih kerja.
- Kondisi temporer kerja, yang dimaksud adalah peraturan lama kerja, waktu istirahat kerja dan shif kerja.
Menurut Agus Ahyari (2001) bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi kerja adalah kegiatan pengaturan kerja
yang mencakup pengendalian suara bising, pengaturan penerangan tempat kerja,
pengaturan suhu udara, pelayanan kebutuhan karyawan, pengaturan penggunaan
warna, pemeliharaan kebersihan ditempat kerja, dan penyediaan
fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan karyawan.
Berdasarkan para ahli diatas dapat
disimpulkan bahwa faktor-faktor yang membentuk kondisi kerja sekaligus
dijadikan sebagai indikator untuk kondisi kerja yaitu kondisi fisik kerja,
kondisi psikologis kerja dan kondisi temporer kerja.
Tags
Industri dan Jasa