Kecelakaan
Kurang tidur adalah salah satu faktor
bencana terbesar, harus disadari kurang tidur juga berdampak pada keselamatan
saat mengemudi di jalan. Karena kelelahan merupakan penyebab kecelakaan mobil,
yang setara dengan mabuk saat menyetir.
Kurang tidur atau memiliki kualitas tidur
yang rendah juga dapat menyebabkan kecelakaan dan cedera saat bekerja. Dalam
sebuah penelitian, pekerja yang mengeluh mengantuk berlebihan pada siang hari
rentan terluka saat bekerja dan secara terus-menerus mengalami kecelakaan yang
sama saat bekerja.
Konsentrasi menurun
Tidur yang baik memainkan peran penting
dalam berpikir dan belajar. Kurang tidur dapat memengaruhi banyak hal, Pertama
: Mengganggu kewaspadaan, konsentrasi, penalaran, dan pemecahan masalah. Hal
ini membuat belajar menjadi sulit dan tidak efisien. Kedua : Siklus tidur pada
malam hari berperan dalam “menguatkan” memori dalam pikiran. Jika tidak cukup
tidur, maka kamu tidak akan mampu mengingat apa yang kamu pelajari dan alami
selama seharian.
Masalah kesehatan serius
Gangguan tidur dan kurang tidur tahap
kronis dapat membawa pada risiko : Penyakit jantung, Serangan jantung, Gagal
jantung, Detak jantung tidak teratur, Tekanan darah tinggi, Stroke, dan
Diabetes Menurut beberapa penelitian, 90
persen penderita insomnia “gangguan tiduryang ditandai dengan sulit tidur dan
tetap terjaga sepanjang malam” juga mengalami risiko kesehatan serupa.
Gairah seks menurun
Para ahli melaporkan, kurang tidur pada
pria dan wanita menurunkan tingkat libido dan dorongan melakukan hubungan
seksual. Hal ini dikarenakan energi terkuras, mengantuk, dan tensi yang
meningkat. Bagi pria yang mengidap sleep
apnea (masalah pernapasan yang mengganggu saat tidur) kurang tidur menyebabkan
gairah seksual melempem. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of
Clinical Endocrinology & Metabolism 2002 menunjukkan, hampir semua orang
yang menderita sleep apnea memiliki kadar testosteron yang rendah. Hampir
setengah dari orang yang menderita sleep apnea parah memiliki tingkat
testosteron yang rendah pada malam hari.
Menyebabkan depresi
Dalam studi tahun 1997, peneliti dari
Universitas Pensylvania melaporkan bahwa orang-orang yang tidur kurang dari 5
jam per hari selama tujuh hari menyebabkan stres, marah, sedih, dan kelelahan
mental. Selain itu, kurang tidur dan gangguan tidur menjadi salah satu penyebab
gejala depresi. Insomnia dan tidak nafsu
makan akibat depresi saling berhubungan.
Kurang tidur memperparah gejala depresi
dan depresi membuat lebih sulit tidur. Sisi positifnya, pola tidur yang baik
dapat membantu mengobati depresi.
Memengaruhi kesehatan kulit
Kebanyakan orang mengalami kulit pucat
dan mata bengkak setelah beberapa malam kurang tidur. Keadaan tersebut benar
karena kurang tidur yang kronis dapat mengakibatkan kulit kusam, garis-garis
halus pada wajah, dan lingkaran hitam di bawah mata. Bila tidak mendapatkan cukup tidur, tubuh
akan melepaskan lebih banyak hormon stres atau kortisol. Dalam jumlah yang
berlebihan, kortisol dapat memecah kolagen kulit atau protein yang membuat
kulit tetap halus dan elastis.
Kurang tidur juga dapat menyebabkan tubuh
lebih sedikit mengeluarkan hormon pertumbuhan. Ketika kita masih muda, hormon
pertumbuhan manusia mendorong pertumbuhan. Dalam hal ini, hormon tersebut
membantu meningkatkan massa otot, menebalkan kulit, dan memperkuat tulang.
Pelupa
Pada tahun 2009, peneliti dari Amerika
dan Perancis menemukan bahwa peristiwa otak yang disebut sharp wave ripples
bertanggung jawab menguatkan memori pada otak. Peristiwa ini juga mentransfer
informasi dari hipokampus ke neokorteks di otak, tempat kenangan jangka panjang
disimpan. Sharp wave ripples kebanyakan terjadi pada saat tidur.
Tubuh jadi “melar”
Kalo kamu mengabaikan efek kurang tidur,
maka bersiaplah dengan ancaman kelebihan berat badan. Kurang tidur berhubungan
dengan peningkatan rasa lapar dan nafsu makan, dan kemungkinan bisa menjadi
obesitas. Hubungan antara tidur dan
peptida yang mengatur nafsu makan. Ghrelin merangsang rasa lapar dan leptin
memberi sinyal kenyang ke otak dan merangsang nafsu makan. Waktu tidur singkat
dikaitkan dengan penurunan leptin dan peningkatan dalam ghrelin.
Kurang tidur tak hanya merangsang nafsu makan.
Hal ini juga merangsang hasrat menyantap makanan berlemak dan makanan tinggi
karbohidrat. Riset yang tengah berlangsung dilakukan untuk meneliti apakah
tidur yang layak harus menjadi bagian standar dari program penurunan berat
badan.
Meningkatkan risiko kematian
Dalam penelitian Whitehall ke-2, peneliti
Inggris menemukan bagaimana pola tidur memengaruhi angka kematian lebih dari
10.000 pegawai sipil Inggris selama dua dekade. Berdasarkan hasil penelitian
yang dipublikasikan pada 2007, mereka yang telah tidur kurang dari 5-7 jam
sehari mengalami kenaikan risiko kematian akibat berbagai faktor. Bahkan kurang
tidur meningkatkan dua kali lipat risiko kematian akibat penyakit
kardiovaskular.
Merusak penilaian terutama tentang
tidur
Kurang tidur dapat memengaruhi penafsiran
tentang peristiwa. Keadaan tubuh yang lemas membuat kita tidak bisa menilai
situasi secara akurat dan bijaksana. Bagi yang kurang tidur sangat rentan
terhadap penilaian buruk ketika sampai pada saat menilai apa yang kurang
terhadap sesuatu (Endang Lanywati, 2001)
Tags
Tidur