Pubertas,
jenis kelamin, dan usia mempengaruhi citra tubuh remaja. Pada kenyataannya,
remaja putera cenderung merasa lebih puas dengan perubahan tubuhnya
dibandingkan dengan remaja puteri. Remaja putera mengasosiasikan perubahan
tubuhnya dengan peningkatan kemampuan fisik dan efisiensi tubuh (Ferron, 1997).
Remaja laki-laki yang telah mengalami pubertas cenderung memiliki self-esteem
dan kepercayaan diri yang tinggi dalam mengendalikan diri mereka (O’Dea &
Abraham, 2000).
Berbeda
dengan remaja putera, remaja puteri mengasosiasikan perubahan tubuhnya dengan
attractiveness, apakah terlihat lebih menarik atau tidak (Ferron, 1997). Remaja
puteri yang telah mengalami pubertas cenderung merasa tidak puas dengan ukuran
dan bentuk tubuh. Ketidakpuasan ini bisa menyebabkan munculnya perasaan tidak
adekuat, kehilangan kendali diri, dan rendahnya self- esteem (O’Dea &
Abraham, 2000).
Heilbrun
dan Friedberg (Dacey & Kenny, 2001) menyatakan bahwa remaja puteri pada
awal pubertas atau pada tahap remaja awal belum bisa menerima perubahan yang terjadi
pada tubuhnya. Pada tahap remaja tengah dan akhir, remaja puteri sudah mulai
bisa menerima perubahan tubuhnya, namun ketidakpuasan terhadap penampilan fisik
masih umum terjadi.