Penyimpangan
Harus Dapat Didefinisikan
Orang
tidak dapat menuduh atau menilai suatu perbuatan menyimpang secara sembarangan.
Perbuatan dapat dikatakan menyim pang jika didefinisikan sebagai menyimpang.
Perilaku menyimpang merupakan akibat dari adanya peraturan dan penerapan sanksi
yang dilakukan oleh orang lain terhadap perilaku tersebut, dan bukan
semata-mata ciri tindakan yang dilakukan oleh seseorang. Dengan kata lain,
menyimpang tidaknya suatu perilaku harus dinilai berdasarkan kriteria tertentu
dan diketahui penyebabnya.
Penyimpangan
Bisa Diterima Bisa Juga Ditolak
Tidak
selamanya perilaku menyimpang merupakan hal yang negatif. Ada beberapa
penyimpangan yang dapat diterima bahkan dipuji dan dihormati. Contohnya, hasil
penemuan para ahli tentang sesuatu kadang-kadang bertentangan dengan kebiasaan
lama yang bersifat umum.
Penyimpangan
Relatif dan Penyimpangan Mutlak
Pada
dasarnya, semua orang normal sesekali pernah me lakukan tindakan menyimpang,
tetapi pada batas-batas tertentu bersifat relatif untuk setiap orang. Bahkan,
orang yang tadinya penyimpang mutlak lambat laun harus berkompromi dengan
lingkungannya. Bahkan, pada kebanyakan masyarakat modern, tidak ada seorang pun
yang masuk kategori sepenuhnya penurut (konformis) ataupun sepenuhnya
penyimpang (orang yang benar-benar menyimpang). Alasannya, orang yang termasuk
kedua kategori ini justru akan mengalami kesulitan dalam kehidupannya.
Penyimpangan
terhadap Budaya Ideal
Maksud
dari budaya ideal di sini adalah segenap peraturan hukum yang berlaku dalam
masyarakat, tetapi dalam kenyataannya banyak anggota masyarakat yang tidak
patuh terhadap segenap peraturan resmi (budaya ideal) tersebut. Contohnya,
budaya antre dalam kenyataan kehidupan sehari-hari cenderung banyak dilanggar.
Terdapat Norma-Norma Penghindaran
Norma
penghindaran adalah pola perbuatan yang dilakukan seseorang untuk memenuhi
keinginan pihak lain, tanpa harus menentang nilai-nilai tata kelakuan secara
terang-terangan atau terbuka. Contohnya, apabila pada suatu masyarakat terdapat
norma yang melarang suatu perbuatan yang ingin sekali diperbuat oleh banyak
orang, akan muncul “norma-norma penghindaran.” Jadi, norma-norma penghindaran
merupakan suatu bentuk penyimpangan perilaku yang bersifat setengah melembaga
(semiinstitutionalized).
Penyimpangan
Sosial Bersifat Adaptif
Perilaku
menyimpang merupakan salah satu cara untuk menyesuaikan kebudayaan dengan
perubahan sosial. Tidak ada masyarakat yang mampu bertahan dalam kondisi statis
untuk jangka waktu lama. Masyarakat yang terisolasi sekalipun akan mengalami
perubahan. Ledakan penduduk, perubahan teknologi, serta hilangnya kebudayaan
lokal dan tradisional mengharuskan banyak orang untuk menerapkan norma-norma
baru.
Dalam
dunia pendidikan, menurut Sunarto (2002) siswa yang mengalami perilaku
menyimpang mempunyai ciri-ciri yang dapat terlihat pada dirinya, yaitu:
- Kegelisahan, keadaan yang tidak tenang menguasai diri remaja
- Pertentangan yaitu pertentangan yang ada dalam diri mereka yang menimbulkan kebingungan baik pada diri mereka maupun pada orang lain
- Berkeinginan besar untuk mencoba segala hal yang belum diketaahui
- Keinginan menjelajahi alam sekitar yang lebih luas
- Berfantasi
- Aktifitas kelompok.