Respon yang cepat tetapi ceroboh
Ciri-ciri emosi yang pertama adalah
respon yang cepat tetapi ceroboh. Pikiran emosional jauh lebih cepat dari
pikiran rasional, langsung melompat bertindak tanpa mempertimbangkan bahkan
sekejap pun apa yang dilakukannya. Tindakan yang muncul dari pikiran emosional
membawa rasa kepastian yang sangat kuat, hasil samping dari cara pandang akan
segala sesuatu yang sederhana dan sempit yang dapat sangat mengerikan bagi
pikiran rasional.
Pertama adalah perasaan, kedua adalah
pemikiran
Pikiran rasional membutuhkan waktu
sedikit lebih lama untuk mendata dan menanggapi daripada waktu yang dibutuhkan
oleh pikiran emosional, maka dorongan pertama dalam situasi emosional adalah
dorongan hati bukan dorongan kepala. Mengenai urusan respon cepat, perasaan
agaknya mendahului atau berjalan serempak dengan pikiran. Reaksi emosional
gerak cepat ini lebih menonjol dalam situasi-situasi yang mendesak yang
membutuhkan tindakan penyelamatan diri.
Realitas simbolik yang seperti
kanak-kanak
Logika pikiran emosional itu bersifat
asosiatif, menganggap bahwa unsure-unsur yang melambangkan suatu realitas, atau
memicu kenangan terhadap realitas itu. Ada banyak segi dimana akal emosional
itu mirip perilaku kanak-kanak, semakin mirip kanak-kanak semakin kuatlah
tumbuhnya emosi tersebut. Cara mirip kanak-kanak ini adalah bersifat menegaskan
diri, dengan menekan atau mengabaikan ingatan atau fakta yang akan menggoyahkan
keyakinan dan memanfaatkan ingatan serta fakta yang mendukung.
Masa lampau diposisikan sebagai masa
sekarang
Apabila sejumlah ciri suatu peristiwa tampak
serupa dengan kenangan masa lampau yang mengandung muatan emosi, akal emosional
menanggapinya dengan memicu perasaan-perasaan yang berkaitan dengan peristiwa
yang diikat itu. Akal emosional bereaksi terhadap keadaan sekarang seolah-olah
keadaan itu adalah masa lampau. Akal emosional akan memanfaatkan akal rasional
agar tujuannya tercapai.
Realitas yang ditentukan oleh keadaan
Bekerjanya akal emosional itu untuk
sebagian besar ditentukan oleh keadaan, ditekan oleh perasaan tertentu yang
sedang menonjol pada saat tersebut. Setiap perasaan mempunyai repeator pikiran,
reaksi, bahkan ingatannya sendiri-sendiri dalam mekanika emosi. Repeator itu
ditentukan oleh keadaan paling menonjol dalam momen-momen dengan intensitas
emosi yang tinggi.
Emosi
dapat dibedakan menjadi dua. Seperti yang dijelaskan oleh Al. Tridhonanto
(2010: 18) bahwa emosi dibagi menjadi dua jenis yaitu emosi positif dan emosi
negatif. Emosi positif meliputi rasa senang, bahagia, lega, dan puas. Emosi
negatif meliputi rasa sedih, takut, marah, gelisah, dan malu. Ada tambahan
dalam perkembangannya yakni ketiga merupakan kombinasi perasaan, yaitu antara
emosi positif dan negatif seperti bersalah, cemburu, frustasi, dan bingung.
Tags
Emosi Manusia