Pengeluaran
kas suatu perusahaan dapat bersifat terus menerus atau kontinyu, seperti pengeluaran
kas untuk pembelian bahan mentah, pembayaran gaji, dan lain sebagainnya. Aliran
kas keluar (cash outflow) yang bersifat tidak kontinyu atau ”intermitten” seperti
pengeluaran untuk pembayaran bunga, deviden, pajak penghasilan atau laba,
pembayaran angsuran hutang dan lain sebagainya.
Disamping
aliran kas keluar juga terdapat aliran kas masuk (cash inflow) di dalam
perusahaan, seperti aliran kas yang berasal dari hasil penjualan produk secara
tunai, penerimaan piutang, dan lain sebagainya. Penerimaan dan pengeluaran kas
dalam perusahaan akan berlangsung secara terus menerus selama hidupnya perusahaan.
Dengan
demikian kas dalam perusahaan bagaikan darah yang terus mengalir dalam tubuh
perusahaan yang memungkinkan perusahaan itu dapat melangsungkan hidupnya perusahaan.
Setiap bagian yang ada dalam perusahaan membutuhkan aliran kas. Seperti bagian produksi
membutuhkan kas untuk membeli bahan baku, bahan penolong, membayar upah dan
gaji, membayar biaya pemeliharaan membeli perlengkapan, dan pengeluaran tunai
lainnya. Tanpa ada kas maka praktis kegiatan produksi akan terganggu, yang
akibatnya akan mengganggu bagian lain yang terkait.
Oleh karena
itu, kas bisa diibaratkan seperti darah dalam tubuh manusia, sehingga bila ada
yang tidak dialiri oleh darah, maka bagian tersebut akan mengalami gangguan kesehatan.
Tags
Ekonomi